Tribunners / Citizen Journalism
Sapta Aji Pendekar Indonesia: Tujuh Nilai (Cara) Bagi Siapa Saja untuk Bergembira dalam Berpolitik
Ada tujuh cara rahasia yang saya sebut sebagai Sapta Aji, yang dilakukan Pendekar Indonesia atau siapa saja agar dapat bergembira dalam berpolitik.
Editor: Dewi Agustina
SAYA tetap yakin bahwa berpolitik tidak hanya bermanfaat, tetapi juga pantas dilakukan dengan rasa gembira dan mencintai keindahan.
Ada tujuh cara rahasia yang saya sebut sebagai Sapta Aji, yang dilakukan Pendekar Indonesia atau siapa saja agar dapat bergembira dalam berpolitik.
Saya teriluminasi dari filsafat Nusantara “Memayu hayuning bawana” dan menarik maknanya secara pribadi.
1. Menghargai
2. Martabat
3. Usaha (dana)
4. Hening
5. Belajar
6. Tawa (sukacita)
7. Kesenangan (kebahagiaan)
1. Menghargai
Beritahu sahabat kita bahwa kita menghargainya, dan miliki seorang sahabat yang mengetahui jelas kekurangan kita.
Perlakukan sahabat dengan hormat karena mereka yang selalu terbuka menyelami perasaan yang dalam untuk bercakap-cakap, menceritakan lelucon, atau membangun gerakan.
Persahabatan adalah kebajikan, menyangkut emosi dan tindakan mulia yang bertujuan untuk hidup bersama dengan baik.
Persahabatan melibatkan interaksi dengan orang-orang yang kita senang berada di dekat mereka.
Ini biasanya membutuhkan kedekatan, keterbukaan terhadap pengungkapan diri, dan waktu luang.
Kita bersama sahabat akan terlihat tertawa, bersimpati, bermain, terlibat dalam berbagai kegiatan bersama, dan tidak akan banyak menuntut satu sama lain.
Memiliki seorang sahabat yang dekat membutuhkan kesabaran, toleransi, kejujuran, kerendahan hati, dan perhatian.
Ini bukan kualitas yang otomatis diperoleh, melainkan membutuhkan usaha yang berkesinambungan.
Dengan berlatih bersahabat, maka nantinya kita akan mudah bersahabat dalam politik.
2. Martabat
Kita bertanggungjawab atas martabat kita. Martabat bukan diberikan oleh politisi.
Martabat merupakan rasa harga diri (Yunani: thumos) dan perasaan layak dihormati.
Tidak ada program pemerintah yang akan memberikan kita martabat. Kita perlu berusaha, mengeluarkan keringat, dan berjuang mendapatkannya.
Kita akan frustasi bila berpikir dan berharap bahwa martabat kita akan diberikan dan ditingkatkan oleh program yang ditawarkan oleh politisi.
3. Uang
Bekerjalah untuk mendapatkan uang karena uang dapat memberi kebahagiaan. Bekerja adalah salah satu natur yang dimiliki manusia.
Di tempat pekerjaan kita pasti akan mengalami masalah, ada rekan kerja yang tidak cocok, bos yang tidak disukai, dan relasi antarpersonal yang tidak baik.
Kita harus mencintai pekerjaan kita dan mengingat bahwa uang dapat membeli kebahagiaan.
Uang yang kita peroleh setiap bulan haruslah dapat membeli kebahagiaan dalam standar minimal, misalnya, jika kendaraan yang biasa dipakai untuk bekerja rusak maka uang yang kita miliki dapat memperbaikinya, sehingga kita tidak khawatir bagaimana harus pergi bekerja.
4. Hening
Sempatkan untuk merenung setiap pagi. Waktu luang untuk merenung adalah bagian penting dari kehidupan yang baik.
Duduk saat sarapan sambil merenung, minum minuman yang disukai, tidak terburu-buru, ini merupakan hal yang diperlukan untuk membebaskan pikiran.
Tidak terjatuh dalam keadaan terhipnotis dengan selalu terburu-buru, sehingga para perenung pagi ini akan tidak menganggap hidup atau dirinya terlalu serius dan tidak menggerutu tanpa henti tentang masalah-masalah yang abstrak
5. Belajar
Belajarlah dari siapa pun, bekerjasama lah, jangan menjelekkan orang lain karena mereka berbeda dari kita.
Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan belajar dengan cepat.
Mau menerima umpan balik dari orang lain, sehingga menjadi lebih mengetahui kebutuhan orang banyak dan permintaan pasar.
Berinteraksi dengan banyak orang. Pembelajaran yang baik dipupuk oleh lebih banyak interaksi.
Ini adalah interaksi tanpa paksaan, tanpa hambatan antara orang-orang bisa dilanjutkan dalam bentuk jual beli, atau penolakan untuk membeli dan menjual.
Miliki kelompok teman yang beragam. Mereka bisa saja dengan usia, latar belakang, identitas etnis dan seksual yang berbeda, dan memiliki sistem kepercayaan yang beragam.
6. Tawa
Mau untuk tertawa. Di dalam hidup ini kadangkala kita beruntung, kadangkala mengalami kerugian.
Dalam percakapan dengan orang lain bisa saja kita bertemu dengan orang-orang yang tidak tertarik pada pencarian kebenaran yang jujur.
Mereka menggunakan permainan kata verbal dan ambiguitas untuk sampai pada kesimpulan yang tidak logis dan juga mengatakan apa yang menurutnya akan dipercayai orang lain daripada apa yang benar.
Dan, mereka bisa bermain-main dengan bahasa dengan cara ketegangan seperti ini sepanjang waktu.
Kita perlu menertawai diri kita, mengungkapkan hal-hal lucu atau kelemahan diri sendiri sehingga dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan orang lain.
Terkadang cara untuk mengusir setan adalah dengan tertawa.
7. Kesenangan
Jangan merusak kesenangan orang lain! Kita masing-masing memiliki hobi, kesenangan tidak berdosa yang tidak mengganggu orang lain.
Main catur, main gitar, main ular tangga, nonton pertandingan olahraga dan konser, gembira dengan penghilangan pajak, penurunan bunga kredit, penurunan biaya utilitas (listrik, air, dll), dan penurunan harga bahan pangan.
Setiap orang berhak melakukan hobinya dan mendapatkan kebahagiaan di dalam hidupnya.
Jangan menyalahkan orang karena mereka memiliki dan mengerjakan kesenangan yang tidak berdosa ini.
Ini adalah tawaran saya. Sapta Aji bukanlah resep instan, tetapi tujuh nilai sekaligus cara yang perlu diikhtiarkan setiap hari.
Dengan demikian, berpolitik tidak hanya bermanfaat, tetapi juga dapat membuat kita bergembira dan berbahagia
Penulis: Dr Hendrawan Saragi
Ketua Relawan Pendekar Indonesia