Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Doni Monardo Dorong Pemanfaatan Tanaman Sapu-sapu Jadi Sumber Ekonomi Baru di Babel Selain Timah

Tanaman sapu-sapu yang tumbuh subur di Bangka Belitung dinilai memiliki potensi jauh lebih besar dari timah.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Doni Monardo Dorong Pemanfaatan Tanaman Sapu-sapu Jadi Sumber Ekonomi Baru di Babel Selain Timah
HO
Komisaris Utama MIND ID Doni Monardo di lokasi hamparan tanaman sapu-sapu, Bangka Belitung, Jumat (27/1/2023). 

Jika dulu, reklamasi diartikan “asal hijau” (kembali), maka sejak tahun 2000-an mulai diberi nilai tambah. Tidak saja hijau, tetapi juga yang produktif.

Jadilah, sejumlah lahan bekas tambang menjadi –misalnya—objek wisata, kebun buah, dan hutan tanaman keras.

“Hari ini, ragamnya bertambah, menjadi lahan tumbuhan sapu-sapu yang produknya berupa minyak atsiri. Dengan kata lain, reklamasi tidak hanya hijau tapia da ‘cuan’ nya,” kata Irdika, disambut tawa sekaligus tepuk tangan hadirin.

Bangun Tidur, Tidur Lagi

Irdika, bersama anggota Dewan Atsiri Indonesia senantiasa memberi pemahaman kepada masyarakat, betapa manusia hidup tak lepas dari atsiri. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, semua bersentuhan dengan atsiri.

“Sikat gigi, odol memakai atsiri. Mandi, sabun pakai atsiri. Keramas, shampoo pakai atsiri. Deodorant, parfum, juga makai atsiri. Di mobil, di kantor, sampai akhirnya pulang dan gosok gigi lagi sebelum tidur. Semua memakai atsiri. Bahkan, temuan terbaru, ada juga atsiri yang berkhasiat untuk hubungan suami-istri,” kata Ardika sambil tertawa.

Melalui atsiri, nilai ekspor Indonesia bisa terus digenjot. Sebab, potensi atsiri Indonesia sangat berlimpah. Atsiri juga terbilang bisnis yang stabil. Sekalipun harganya fluktuatif, tetapi masih menyisakan margin keuntungan yang menjanjikan.

Agar pemahaman lebih komplet, Irdika mengajak empat orang anggota Dewan Atsiri Indonesia. Mereka adalah Wisnu Suncahyo (Direktur Utama PT Sinkona Indonesia Lestari-anak perusahaan Kimia Farma bidang atsiri), Martsiano (Direktur CV. Mazano Tech and Enginering/Dewan Atsiri Indonesia), Eliest Listiani (Direktur PT Syilendra Bumi Ivestama/Asosiasi Aromatherapi Indonesia), dan Wiliam S. Wijaya (Direktur PT WSW Grup Indonesia/SICHER).

Berita Rekomendasi

Mereka semua telah mencanangkan tekad di bumi “Serumpun Sebalai” untuk merintis usaha kolektif masyarakat Babel di bidang atsiri sapu-sapu. Harapannya, atsiri sapu-sapu akan menjadi bisnis yang manis, sebelum cadangan timah habis.

Catatan: Egy Massadiah dan Roso Daras

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas