Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Doni Monardo Dorong Pemanfaatan Tanaman Sapu-sapu Jadi Sumber Ekonomi Baru di Babel Selain Timah

Tanaman sapu-sapu yang tumbuh subur di Bangka Belitung dinilai memiliki potensi jauh lebih besar dari timah.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Doni Monardo Dorong Pemanfaatan Tanaman Sapu-sapu Jadi Sumber Ekonomi Baru di Babel Selain Timah
HO
Komisaris Utama MIND ID Doni Monardo di lokasi hamparan tanaman sapu-sapu, Bangka Belitung, Jumat (27/1/2023). 

Tak hanya itu, Indonesia juga pernah menjadi pengekspor gas bumi terbesar di dunia era 90-an. Apa yang terjadi? Cadangan gas menurun, dan PT Arun pun tutup pada tahun 2015.

Fakta lain, proses penambangan hampir 100 persen menimbulkan luka pada kulit bumi. Hampir semua penambangan merusak ekosistem.

“Kami dari MIND ID tidak ingin kekayaan bumi di satu daerah diekplorasi sampai habis, tetapi rakyatnya tidak mendapat nilai ekonomi, malah dapat petaka karena rusaknya ekosistem,” tambah Doni Monardo, Kepala BNPB 2019 – 2021 itu.

Program atsiri sapu-sapu di Bangka Belitung diharapkan menjadi role model, yang akan diterapkan di daerah tambang lain di seluruh wilayah Indonesia.

Doni juga mengutip data ITC (International Trade Center) yang menyebutkan tiga komoditi dengan nilai transaksi terbesar di dunia.

“Urutan pertama karet dan turunannya. Yang kedua, kayu dan turunannya. Yang ketiga, essential oil. Kalau saja kita bisa mengoptimalkan sektor karet, kayu, dan essential oil, harusnya tidak ada orang miskin di Indonesia,” tambah penggagas “Emas Hijau” dan “Emas Biru”, itu.

Tumbuhan sapu-sapu yang berlimpah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, adalah potensi yang nyata untuk kemakmuran rakyat, selain dari timah. Berkat kolaborasi dengagn akademisi (peneliti), akhirnya diketahui manfaat sapu-sapu.

Berita Rekomendasi

Esok harinya, Jumat (27/1/2023) Doni Monardo menuju Tanjungpandan, Belitung. Dalam perjalanan menuju geosite Nam Salu, rombongan sempat berhenti di lokasi hamparan sapu-sapu.

Turun dari mobil, dengan antusias Doni menerobos tumbuhan sapu-sapu. Rombongan yang lain sempat terkejut melihat apa yang dilakukan Doni Monardo, kecuali sejumlah wartawan. Mereka melihat apa yang dilakukan Doni adalah objek foto yang menarik.

Seorang komisaris utama, mantan Kepala BNPB, mantan Komandan Kopassus, mantan Komandan Paspampres tanpa ragu mengayunkan langkah menerobos semak sapu-sapu. Pada jarak belasan meter dari jalan raya, Doni mengajak anggota rombongan mengikutinya.

Baca juga: Gambarkan Kekayaan Alam Indonesia, Doni Monardo Ajak Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Entrerpreneur

Doni lalu memanggil warga lokal. “Siapa yang asli orang sini (Belitung)?” Seseorang mengangkat tangan dan mendekat. Terjadilah dialog singkat.

“Bapak tahu ini tanaman apa?”
“Sapu-sapu, pak.”
“Setahu bapak, apa manfaat tanaman ini.”
“Dibuat bonsai.”


“Lihat,” kata Doni kepada rombongan, “masyarakat Babel sendiri bahkan tidak tahu kalau tumbuhan ini bisa menghasilkan uang lebih banyak daripada menjadi penambang liar.”

Masyarakat Bangka-Belitung umumnya belum tahu tumbuhan sapu-sapu bisa disuling menjadi minyak atsiri yang berharga mahal.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas