Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Doa Anies Baswedan di GBK
Saya khawatir ia terjebak menjadikan podium itu sebagai tempat melemparkan banyak kritik keras pada keadaan yang tak bersahabat.
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Eep Saefulloh Fatah
Warga Negara Indonesia, Tinggal di Tangerang Selatan, Banten
TRIBUNNEWS.COM - Dia beranjak dari kursi.
Melangkah menuju podium.
Lewat layar televisi saya lihat sosoknya bergerak.
Merayap di kepala saya kecemasan.
Saya khawatir ia terjebak menjadikan podium itu sebagai tempat melemparkan banyak kritik keras pada keadaan yang tak bersahabat.
Saya khawatir, ia terpanggang dan terpancing massa berjumlah besar dan makin melantangkan kritiknya untuk banyak lubang besar yang (bakal) ditinggalkan pemerintahan Presiden Jokowi.
Siapa saya hingga menyimpan cemas? Saya kawannya.
Baca juga: Doa dan Pidato Anies di GBK: Murahkan Bahan Pokok, Ringankan Beban Hidup, Layanan Kesehatan Cepat
Tak lebih dan tak kurang. Berbagi kecemasan antar-kawan adalah soal lumrah saja.
Siapa dia dan bergerak ke podium apa?
Ini cerita tentang Anies Baswedan dan podium di acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu sore, 16 Juli 2023.
Saya mengenal Anies sebagai komunikator publik yang cakap. Salah satu yang tercakap.
Tapi beberapa kali, belakangan ini, saya lihat Anies menghabiskan energi berlebihan untuk melontarkan banyak kritik terbuka untuk pemerintahan saat ini.
Mengeritik pemerintah baik-baik saja. Bahkan perlu.