Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Markas Legiun Asing Prancis di Ukraina Hancur! Apa Artinya?  

Serangan ke Legiun Asing Prancis ini pukulan telak bagi Ukraina, sekaligus menguak fakta betapa dalamnya keterlibatan asing dalam perang Rusia-Ukraina

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Markas Legiun Asing Prancis di Ukraina Hancur! Apa Artinya?  
Tangkap Layar/Kostiantyn Liberov/Libkos/Getty Images
Dampak dari serangan rudal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Ukraina, Keiv, pada 2 Januari 2024. Moskow menembakkan rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari udara pada Selasa dini hari. Serangan Rusia itu menargetkan Kiev sebagai sasaran utama, menurut kepala departemen Angkatan Udara Ukraina. 

Mereka melatih kelompok-kelompok paramiliter berhaluan neo Nazi, yang sejak awal pertempuran jadi tulang punggung Ukraina.

Dari yang sudah ditangkap Rusia, ada sekira 600 tentara asing didakwa melakukan kejahatan perang. Jumlah ini pastinya akan terus bertambah.

Serangan rudal ke markas Legiun Asing Prancis di Kharkov adalah sebuah masalah besar bagi Ukraina dan pendukung baratnya.

Serangan ini diubah dari kemenangan taktis menjadi kemenangan strategis, dan tidak hanya secara fisik, namun juga psikologis, dan di kedua sisi.

Masyarakat di Rusia, dan khususnya di Donbass, dan terutama tentara Rusia meningkat moralnya. Serangan itu juga semakin memperlemah kekuatan Ukraina di garis depan.

Bagi Prancis, ini akan jadi pukulan telak. Mayoritas rakyat Prancis tidak mengetahui secara rinci keterlibatan pemerintah dan militer negara itu di perang Rusia-Ukraina.

Sejumlah bangunan di Kota Belgorod, Rusia, hancur oleh rudal yang diluncurkan Ukraina, Rabu, 3 Januari 2024.
Sejumlah bangunan di Kota Belgorod, Rusia, hancur oleh rudal yang diluncurkan Ukraina, Rabu, 3 Januari 2024. (The Moscow Times)

Peristiwa ini juga menandai babak semakin runyamnya Prancis menyusul kemunduran pengaruhnya di Afrika Utara.  

Berita Rekomendasi

Di Niger, Mali, dan beberapa negara bekas koloni Prancis, militer negara itu telah diusir. Kemunduran pengaruh juga dialami AS di Afrika dan Timur Tengah.

Keterlibatan Prancis di Ukraina sesungguhnya sudah berlangsung sebelum konflik meletus. Ukraina dijadikan medan perang proksi NATO untuk memperluas pengaruhnya ke timur Eropa.

Agen-agen intelijen Prancis telah lama beropersi di Kiev, dan menjalin kontak intensif dengan tentara bayaran asing selama paruh pertama 2020.

Mantan Presiden Prancis Francois Hollande mengisyaratkan peran Paris yang diremehkan dalam melatih dan memperlengkapi Angkatan Bersenjata Ukraina menjelang krisis.

Dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina pada akhir 2022, ia mengatakan Angkatan Darat Ukraina pada 2014 tidak dapat dikenali dibandingkan dengan 2022 berkat perjanjian perdamaian Minsk, yang juga digaransi Prancis.

Para pejabat Rusia memperkirakan Minsk akan menyelesaikan krisis Ukraina, namun pengungkapan Hollande membenarkan pernyataan mantan Presiden Ukraina dan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel bahwa Kiev tidak pernah berniat melaksanakan perjanjian damai tersebut.

Kehadiran asing di perang Ukraina ini memperteguh penilaian agresifnya NATO dan tentu AS yang tidak hanya ingin memperlama konflik Rusia-Ukraina.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas