Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Barat Kalah di Ukraina dan Prospek Perang Rusia-Ukraina
Perang Rusia-Ukraina menunjukkan ketidakmampuan barat memenangkan pertempuran. Ukraina sebagai proksi NATO bertahan karena Rusia kini lebih defensif.
Editor: Setya Krisna Sumarga

Media tersebut menyatakan tank-tank Abrams belum terlihat dalam pertempuran karena Kiev sedang sibuk mempersiapkan tank-tank tersebut untuk menahan serangan drone Rusia.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky beralasan negaranya tidak menerima cukup tank untuk membuat perbedaan di medan tempur.

Moskow telah berulang kali memperingatkan pengiriman senjata ke Kiev oleh AS dan sekutunya tidak akan menghalangi mereka mencapai tujuan operasi militernya di Ukraina.
Para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, telah menekankan perangkat keras apa pun yang dipasok barat akan dimusnahkan.
Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan awal bulan ini Kiev telah menerima lebih dari $203 miliar bantuan luar negeri sejak pecahnya konflik.
Mereka juga telah menerima lebih dari 1.600 peralatan rudal dan artileri, lebih dari 200 sistem pertahanan udara, 5.220 tank dan kendaraan lapis baja. dan lebih dari 23.000 drone.
Kepala Pasukan Teknik Rusia, Letjen Yury Stavitsky mencatat para insinyur militer Rusia memberikan kontribusi yang signifikan dalam memukul mundur serangan balasan Ukraina pada medio 2023.
Tim membangun sistem pertahanan yang mengesankan, meskipun cuaca buruk dan penggunaan senjata presisi tinggi dan UAV secara massal oleh pasukan Kiev.
Stavitsky menyatakan pada saat Kiev meluncurkan operasi musim panasnya, Rusia telah menggali lebih dari 3.600 kilometer parit dan jalur komunikasi.
Militer Rusia menciptakan lebih dari 150.000 tempat perlindungan parit untuk peralatan, dan mempersenjatai lebih dari 4.500 galian dan 12.000 struktur beton bertulang.
Infrastruktur pertahanan ini dibangun di sepanjang garis wilayah Ukraina yang diduduki dan kini dikontrol pasukan Rusia.
Meski kenyataannya dukungan militer barat ke Ukraina nyaris tak berarti, Uni Eropa bersikukuh menolak jalan damai Rusia-Ukraina.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menolak gagasan perundingan perdamaian dan gencatan senjata di Ukraina.
Ia malah menuntut negara-negara anggota blok tersebut melakukan apa pun yang diperlukan agar Kiev dapat mengalahkan Moskow.


Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.