Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mossad, Kurdistan, Minyak Ilegal, dan Pijakan Goyah di Timur Tengah
Mossad atau Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim adalah dinas rahasia Israel yang diakui hebat lewat berbagai operasi kotor di luar negeri.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Di Mesir, Mossad menyusupkan Wolfgang Lotz, pria Jerman berdarah Yahudi, yang punya peran besar saat Israel memenangkan perang melawan Mesir.
Kisah terbaru aksi agen intelijen Mossad tercium di berbagai operasi pembunuhan lintas negara, seperti eksekusi sejumlah pakar fisika Iran di Teheran.
Lalu percobaan pembunuhan Khaled Meshaal, pemimpin politik Hamas Palestina. Operasi di Amman, Yordania ini gagal total.
Dua agen Mossad yang mengaku warga Kanada tertangkap. Peristiwa ini memantik ketegangan antara Israel dan Yordania yang bertetangga.
Aksi terbaru lain yang mengguncang tentu saja pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad Irak awal 2022.
Agen lapangan Mossad berperan dalam pelacakan dan penguntitan Qassem sejak dari Beirut, Damaskus, hingga memastikan target telah mendarat di Baghdad.
Lalu CIA dan Pentagon mengeksekusinya lewat serangan drone tempur yang melepaskan rudal Ninja ke mobil yang ditumpangi Qassem dan rekannya Abu Mahdi Al Muhandis.
Nah, lalu apa pentingnya Erbil dan jaringan Kurdistan Irak bagi Mossad dan Israel?
Etnis Kurdi adalah kelompok masyarakat yang populasinya sangat besar, tersebar di berbagai wilayah dari Iran, Irak, Suriah, hingga Turki.
Mereka memiliki kesamaan kultur, perasaan, dan sejarah bangsa yang terceraiberai. Memiliki populasi sangat besar tapi tidak punya wilayah atau negara sendiri.
Bagi Irak sejak era Saddam Hussein, etnis Kurdi dianggap duri dalam daging. Begitu pula bagi Turki, yang menganggap etnis Kurdi adalah separatis.
Di Iran, kelompok ini tidak terlampau dimusuhi, namun berlepas diri dari kepentingan Republik Islam Iran sehingga mudah diinfiltrasi asing.
D Suriah, kelompok Kurdi yang eksis di wilayah utara, tidak memusuhi Damaskus, tapi jadi sekutu utama AS dan pasukan koalisi.
Masyarakat Kurdi yang mayoritas Islam tergolong moderat, dan sangat terbuka terhadap budaya barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.