Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mossad, Kurdistan, Minyak Ilegal, dan Pijakan Goyah di Timur Tengah
Mossad atau Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim adalah dinas rahasia Israel yang diakui hebat lewat berbagai operasi kotor di luar negeri.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Karakter dan konteks kedudukan mereka di geografi Timur Tengah inilah yang membuat kelompok ini disukai Israel dan pendukung utamanya, AS.
Lebih jauh lagi, bagi Israel, Kurdistan memiliki posisi signifikan terkait ketahanan dan kelangsungan pasokan migas ke negara itu.
Di Suriah utara misalnya, kelompok Kurdi mengontrol hampir semua sumur minyak besar, menyedot dan mengalirkannya secara ilegal ke Irak dan Israel di bawah perlindungan militer AS.
Di Erbil juga sama. Kelompok elite Kurdi membangun aliansi rahasia dengan Israel, mengalirkan minyak dari sumur-sumur besar di Kirkuk, ke Israel.
Peshraw Dizayee adalah satu di antara tokoh Kurdi di Erbil yang sangat dekat dengan klan Barzani yang berkuasa di Irak-Kurdistan dan Partai Demokrat Kurdistan (KDP).
Orang ini diperkirakan memiliki kekayaan sebesar $ 2,5 miliar dari pendirian Falcon Group, yang bergerak di berbagai sektor termasuk keamanan, minyak, gas, dan minyak. konstruksi, dan pertanian.
Peran pentingnya memfasilitasi ekspor minyak dari Kurdistan ke Israel menarik perhatian pada hubungannya yang rumit namun ilegal dengan Tel Aviv, selain dengan aparat keamanan dan intelijen Kurdi.
Meskipun undang-undang Irak secara eksplisit melarang segala bentuk transaksi dengan Israel, laporan dan para ahli menunjukkan 70 persen impor minyak Israel berasal dari wilayah Kurdistan Irak.
Harganya 50 persen lebih rendah dari harga pasar. Pemerintah Irak mengekspor sekitar 3,6 juta barel minyak per hari ke berbagai negara.
Ini termasuk 390.000 barel dari ladang minyak di wilayah Kurdistan, melalui pipa utara sepanjang 970 km yang membentang dari Kirkuk ke pelabuhan Ceyhan di Turki, sebelum menuju ke Israel.
Pada 2014, ketika ISIS menguasai Mosul dan sebagian besar wilayah Irak, Otoritas Kurdistan mengekspor minyak mentah langsung ke Turki dan menjualnya di pasar internasional tanpa lewat Bagdad.
Anggota parlemen Irak, Uday Awad, mengatakan kepada The Cradle, penjualan minyak langsung ini ilegal dan penuh rahasia:
“Selama bertahun-tahun, wilayah Kurdistan berusaha menyembunyikan penjualan minyak ke Tel Aviv, namun semua pengiriman ke pelabuhan Israel didokumentasikan SOMO yang melacak setiap barel yang dijual ke Israel,” katanya.
Pada 17 Februari 2022, Mahkamah Agung Federal Irak memutuskan persetujuan pemerintah Kurdistan terhadap undang-undang minyak dan gas di wilayah tersebut tidak konstitusional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.