Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Belajar dari Kasus Kecelakaan di Malaysia, Roy Suryo: Hati-hati Berkendara dengan Mobil Listrik
kecelakaan fatal di negeri Jiran itu dialami oleh Kendaraan listrik jenis Sedan Cross bermerk BMW jenis i7 dan telah merenggut nyawa seorang warganya.
Editor: Wahyu Aji
Oleh Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes selain sebagai Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB juga selaku Penasehat di beberapa Klub Otomotif (PPMKI, TBN-Series, Mercedes-Benz)
TRIBUNNERS - Saat ini tren penggunaan kendaraan berpenggerak berbasis teknologi listrik alias EV (Electric Vehicle) meningkat sangat pesat.
Ada setumpuk merek ternama dari negara-negara besar seperti Tesla (AS), Mercedes, BMW (Jerman), Hyundai (Korsel), namun juga dari China (Wuling, BYD).
Dua merk terakhir bahkan cukup agresif melakukan promosi baik di media massa maupun pameran, kalau di Indonesia sekelas IIMS atau GIIAS.
Selain dikenal Ekonomis dan Ramah Lingkungan, EV memang mendapat banyak kemudahan dari Pemerintah, mulai dari Subsidi harga beli hingga Potongan Pajak dan Prioritas jalur spt Bebas Genap-Ganjil.
Tentu selain kemudahan yg diperoleh, misalnya saja saat Lebaran ini Pemerintah sampai sdh menyediakan hingga 1.299 SPKLU / Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di Jalur Mudik, EV harus mendapatkan perhatian khusus dibanding Kendaraan berbasis BBM biasa, yakni pada Perawatan Battery sebagai Alat Penggerak Utama yang digunakannya.
Karena komponen terpenting selain Controller dan Motor Listriknya, maka Battery harus benar-benar diperhatikan secara khusus.
Berbagai jenis Battery yang digunakan di EV antara lain adalah Lithium-Ion, Nickel-metal hydride (NiMH), Lead-acid, Solid-state, Nickel-cadmium & Ultra-capasitor.
Sebagaimana tipe Battery di handphone, bukan hanya soal Charging yang mesti diperhatikan di EV, namun juga kehati-hatianan dalam berkendara (tidak boleh sebebas kendaraan ber-BBM Bensin apalagi Solar) untuk "bonek / nekad menembus banjir".
Tapi juga penyediaan APAR / Alat Pemadam Api Ringan di kendaraan sebagai sarana vital bilamana terjadi kebakaran pada Sistem Elektroniknya (tentu jenis APAR ini juga yang sesuai dengan EV agar tidak malah merusak bila digunakan).
Detail Battery dan APAR memang tidak dibahas terlalu detail disini, silakan dibaca dalam Manual-book EV yang dipakai karena setiap produsen tentu sudah melengkapi dan Dealer yang baik harus menerangkan sisi positif dan negatif ini semuanya kepada konsumen.
Ini penting karena beberapa hari lalu, tepatnya Kamis 11/04/24 sebuah Kecelakaan Mobil EV yang dibarengi dengan lebih dari sepuluh kali Ledakan terjadi di negara tetangga kita, Malaysia.
Meski tidak (belum?) ada kasus disini, namun tragedi memilukan ini patut diantisipasi agar tidak terjadi di Indonesia, karena kejadian terbakar dan meledaknya kendaraan, minggu lalu sebenarnya juga dialami oleh Daihatsu GranMax yang terlibat dalam kecelakaan dengan Bus Primajasa di Km 58 Tol Cikampek-Jakarta dan telah merenggut nyawa dua belas korban meninggal dunia.
Sebagaimana dilansir di situs www.goodymy.com/mind1126293 kecelakaan fatal di negeri Jiran itu dialami oleh Kendaraan listrik jenis Sedan Cross bermerk BMW jenis i7 dan telah merenggut nyawa seorang Warga Malaysia berusia 19 tahun serta menyebabkan temannya terluka.