Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Egy Massadiah: HUT ke-72 Kopassus Terus Aktif Menjaga Keutuhan NKRI
Hari ini, 16 April 2024, Kopassus genap berusia 72 tahun. Galibnya, Kopassus adalah “immortal combatan”. Sebagai satuan militer, Kopassus semakin soli
Editor: Wahyu Aji
Hingga hari ini, Kopassus juga terus aktif menjaga keutuhan NKRI dengan sejumlah operasi.
Estafet Komando
Sebagai satuan tempur andalan TNI-AD, Kopassus senantiasa mengaktualisasikan diri. Bukan saja pada rotasi para komandan, tetapi juga pada pemutakhiran science dan tekhnologi.
Itu pula yang diharapkan Mayjen TNI Deddy Suryadi saat berpidato sertijab kepada penggantinya, Mayjen TNI Djon Afriandi pada 8 Maret 2024 di Cijantung. Sebelumnya, Deddy menayangkan film pendek berupa profil Kopassus.
Di era kepemimpinan Deddy Suryadi sebagai Danjen Kopassus ke-36 (tahun 2023), Kopassus banyak berkecimpung di bidang pendidikan dan latihan. Kopassus menerima sejumlah kunjungan dari tentara asing yang melakukan studi banding maupun latihan bersama.
Saat Deddy menyerahkan tongkat estafet kepada penggantinya, Djon Afriandi, ia juga mewariskan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diberikan pimpinan TNI sebelumnya. “Kopassus mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU untuk melatih para prajurit baru. Program ini berlangsung hingga Desember 2024,” ujar Deddy.
Para prajurit matra darat, laut, dan udara dipersiapkan menjadi prajurit yang siap diterjunkan di medan operasi. Pendidikan itu dipusatkan di Pusdikpassus Batujajar, Bandung Barat. “Sebagai konsekuensinya, aktivitas Pusdikpassus menjadi sangat tinggi. Untung ada kereta api cepat Whoosh yang memudahkan mobilisasi ketika kami melakukan kegiatan baik di Batujajar maupun Situlembang,” ujar Deddy.
Deddy menambahkan, semua kegiatan di Grup 1, Grup 2, Grup 3, dan Grup 81 bisa terlaksana dengan lancar, tak lepas dari bimbingan dan nasihat para senior. “Salah satu tradisi Kopassus adalah menjaga interaksi dan komunikasi dengan para senior. Banyak sekali nasihat dan bimbingan, terkait bagaimana membangun dan membina satuan Kopassus. Juga nasihat-nasihat bermanfaat lainnya,” ujarnya.
Karenanya, dalam kesempatan itu, Deddy menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada para senior yang telah memberikan bimbingan dan nasihat kepadanya, dan para junior. “Berkat bimbingan dan nasihat para senior, Kopassus tetap bisa menjadi satuan yang dibanggakan tidak saja oleh TNI tetapi juga oleh bangsa dan negara Indonesia tercinta,” pungkas Deddy yang saat ini menjabat Pangdam IV/Diponegoro.
Balik Kopassus
Akan halnya Mayjen TNI Djon Afriandi. Djon yang juga peraih gelar Adhi Makayasa Akmil abituren 1995 itu, meniti riwayat penugasan di Kopassus mulai dari Danton 3/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997). Ia, seperti halnya para senior Kopassus lain, merupakan prajurit yang menjunjung tinggi bimbingan dan nasihat senior. Persis sama seperti yang disampaikan pendahulunya, Deddy Suryadi.
Karenanya, kepada para senior yang hadir, ia menyebut satu per satu dengan sangat takzim. Di antara hadirin yang hadir pada malam Sertijab Danjen Kopassus (Jumat 8 Maret 2024) adalah, Letjen TNI Purn Tarub (Danjen Kopassus ke-12 1992-1993), Jenderal (Hor) Purn Agum Gumelar (Danjen Kopassus ke-13, 1993 – 1994), Mayjen TNI Purn Muchdi PR (Danjen Kopassus ke-16, 1998), Letjen TNI Purn Syaiful Rizal (Danjen Kopassus ke-20, 2005 – 2006), dan lain-lain.
Di luar nama-nama senior tersebut, sejatinya ada satu nama lagi yang jika saja masih hidup, dipastikan tak bakal melewatkan moment sertijab Danjen Kopassus dari Deddy Suryadi ke Djon Afriandi tersebut. Dia adalah almarhum Letjen TNI Purn Doni Monardo.
Tentu ada banyak alasan. Di antaranya, Doni Monardo adalah Danjen Kopassus ke-27 (2014 – 2015). Saat itu, Djon adalah Asops Danjen Kopassus (2014 – 2016). Bahkan, saat Doni Monardo menjabat Danpaspampres (2012 – 2014), Djon menjabat Wadan Grup A Paspampres.
Irisan lain, Djon dan Doni sama-sama berdarah Minang. Djon kelahiran Payakumbuh, sedangkan Doni Monardo memiliki leluhur Tanah Datar. Jarak kedua kabupaten yang hanya sekitar 39 kilometer itu, bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam melalui salah satu pemandangan terindah yang ada di Indonesia.
Selamat bertugas kepada Mayjen Deddy Suryadi dan Mayjen Djon Afriandi. Dirgahayu Kopassus.
Komando !!! (*)