Tribunners / Citizen Journalism
Kapal Induk Fujian Jawaban China Atas Tantangan AS di Asia Pasifik
Militer China kini memiliki tiga kapal induk, Liaoning, Shandong, dan Fujian. Tiga kapal induk ini memberi tanda baru dominasi militer AS di Asia.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Perkiraan kecepatan jelajahnya adalah 30–31 knot (56 km/jam).
Fujian dapat membawa sekitar 60 pesawat, termasuk 40 pesawat tempur, seperti J-15, helikopter anti-kapal selam, dan pesawat peringatan dini dan kendali udara (AWACS).
Perhatian, terutama yang mengikuti isu AS-China, kini fokus pada bagaimana kapal Fujian dapat bersaing dengan kapal induk terbaru USN, USS Gerald R Ford.
Kapal perang AS ini memiliki panjang 333 meter, memiliki bobot perpindahan lebih besar yaitu 100.000 ton dan bertenaga nuklir.
Bandingkan dengan kapal Fujian yang bertenaga mesin penggerak konvensional. Tapi ada beberapa aspek yang diklaim kapal Tiongkok tersebut lebih unggul.
Fitur utama Fujian – tiga ketapel elektromagnetik dan alat penahannya – setara dengan USS Gerald R Ford.
Namun kapal induk Fujian digambarkan memiliki ketapel EM arus searah, dilaporkan lebih hemat energi.
Sistem ini lebih mudah diintegrasikan dengan perangkat penyimpanan energi dibandingkan empat ketapel arus bolak-balik milik kapal perang AS.
Kapal Tiongkok mungkin memiliki tiga saklar terpisah yang terintegrasi untuk ketapelnya. Tidak seperti kapal induk USS Gerald R Ford yang tidak dapat memutus pasokan listrik ke satu ketapel saja.
Ini berarti semua system operasi peluncuran harus dihentikan jika diperlukan perbaikan manakala ada masalah.
Berbeda dengan USS Gerald R Ford yang memiliki dua reaktor nuklir Bechtel A1B, Fujian menggunakan tenaga penggerak listrik terintegrasi yang didukung pembangkit uap.
Hal ini diperkirakan memberikan distribusi daya yang sangat serbaguna dan mengurangi konsumsi energi kapal secara keseluruhan.
Sistem elektronik terintegrasi multifungsi Fujian dilaporkan lebih unggul dari konfigurasi tradisional Ford.
Sistem radar kapal induk Tiongkok ini lebih kompak dan terintegrasi, dengan berkurangnya interferensi antarsensor.