Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Quo Vadis Anggaran Pendidikan untuk Rakyat?
UUD 1945 telah menetapkan alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan. Ketentuan ini sejalan dengan komitmen negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
Editor: Dodi Esvandi
Pengalokasian dana ke kementerian, badan, dan lembaga yang tidak terkait langsung dengan pendidikan rakyat perlu dievaluasi dan dialihkan ke sektor pendidikan yang paling membutuhkan.
Pemerintah harus memiliki skala prioritas bahwa membangun generasi Emas 2045 harus melalui kerja nyata di bidang pendidikan ini.
2. Pengawasan dan Akuntabilitas yang Lebih Ketat
Diperlukan mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan transparan terhadap penggunaan anggaran pendidikan.
Setiap alokasi dana harus diaudit secara rutin untuk memastikan penggunaannya tepat sasaran dan bebas dari korupsi serta penyalahgunaan.
Transparansi ini akan memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan benar-benar memberikan manfaat langsung kepada pendidikan rakyat.
3. Desentralisasi Pengelolaan Dana Pendidikan
Dana pendidikan sebaiknya dikelola lebih desentralistik, memberikan otonomi lebih besar kepada pemerintah daerah dan sekolah-sekolah untuk mengelola anggaran sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.
Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan relevansi pengeluaran dana pendidikan, serta mendorong sekolah-sekolah agar memiliki cara pandang yang baik dan program yang signifikan untuk mencapai indikator generasi emas 2045.
4. Fokus pada Peningkatan Kualitas Guru
Salah satu investasi terbesar dalam pendidikan haruslah pada peningkatan kualitas guru.
Ini termasuk program pelatihan yang berkelanjutan, insentif yang adil, dan peningkatan kondisi kerja.
Guru yang berkualitas adalah kunci untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Pemerintah perlu memastikan bahwa tunjangan profesi guru ditingkatkan dengan komponen berbasis kinerja untuk memotivasi peningkatan kualitas pengajaran.