Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Quo Vadis Anggaran Pendidikan untuk Rakyat?
UUD 1945 telah menetapkan alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan. Ketentuan ini sejalan dengan komitmen negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
Editor: Dodi Esvandi
5. Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan
Anggaran juga harus digunakan untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
Penggunaan teknologi dapat meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas, terutama di daerah terpencil.
Program digitalisasi sekolah dan penyediaan perangkat belajar harus menjadi prioritas.
Alokasi anggaran khusus untuk program digitalisasi pendidikan yang mencakup penyediaan perangkat keras (komputer, tablet) dan lunak (akses internet, platform belajar Online) serta pelatihan bagi guru dan siswa harus diperhatikan.
6. Infrastruktur Pendidikan yang Memadai
Perbaikan infrastruktur pendidikan, termasuk bangunan sekolah yang layak, fasilitas laboratorium, perpustakaan, dan ruang kelas yang memadai, harus menjadi fokus utama. Infrastruktur yang baik adalah fondasi untuk lingkungan belajar yang kondusif.
Gandakan alokasi untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik guna mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendidikan yang layak di seluruh Indonesia, dengan prioritas pada sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil dan tertinggal.
7. Penguatan Program Beasiswa dan Dukungan Finansial
Program beasiswa dan dukungan finansial seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) perlu diperluas cakupannya dan dipastikan bahwa prosedurnya mudah diakses oleh siswa dari semua lapisan masyarakat.
Transparansi dalam distribusi beasiswa juga harus ditingkatkan.
Alokasi beasiswa dan program afirmasi khusus untuk siswa dari daerah terpencil, kurang mampu, dan memiliki potensi akademik tinggi perlu ditingkatkan secara signifikan.
8. Pendidikan Vokasi dan Keterampilan Kerja
Selain pendidikan akademis, perlu ada peningkatan fokus pada pendidikan vokasi yang memberikan keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Ini akan membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas bangsa.
9. Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan LSM serta Komunitas
Pemerintah harus aktif bekerja sama dengan sektor swasta dan LSM serta komunitas, termasuk di dalamnya JSIT Indonesia, untuk mendapatkan dukungan dan inovasi dalam sektor pendidikan.
Kemitraan ini dapat membawa lebih banyak sumber daya dan ide-ide baru yang dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan.
10. Pengembangan Kurikulum yang Relevan
Kurikulum pendidikan harus terus diperbaharui agar relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masa depan. Kurikulum yang dinamis dan adaptif akan mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan global.
Investasi dalam pengembangan kurikulum yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan masa depan serta program pelatihan guru yang berkelanjutan harus diprioritaskan.
Kesimpulan
Peningkatan alokasi anggaran hingga 60 persen Anggaran Pendidikan bukan hanya sekadar tuntutan, tetapi sebuah langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan haknya untuk pendidikan yang layak dan berkualitas.
Tanpa pendidikan yang memadai, kita tidak dapat berharap banyak untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Mari kita bersama-sama mendorong perubahan ini demi masa depan yang cerah bagi seluruh anak Indonesia.
Melalui peningkatan alokasi ini, kita dapat memperbaiki infrastruktur pendidikan, meningkatkan kualitas guru, dan mengembangkan kurikulum yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Selain itu, pengawasan ketat terhadap penggunaan anggaran ini akan memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan manfaat maksimal untuk siswa dan seluruh ekosistem pendidikan.
Realisasi alokasi anggaran pendidikan harus lebih terfokus pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Lulusan Perguruan Tinggi, Kurikulum Pendidikan Perlu Dibenahi
Mengalihkan sebagian besar dana yang saat ini tersebar di berbagai kementerian non-kependidikan ke sektor pendidikan yang paling membutuhkan akan lebih efektif dalam mencapai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Evaluasi dan realokasi ini akan memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan benar-benar memberikan manfaat langsung kepada pendidikan rakyat dan membangun fondasi masa depan bangsa yang lebih kuat.
Langkah ini tidak hanya akan mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga mengokohkan fondasi pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Setiap anak Indonesia berhak atas masa depan yang cerah, dan alokasi anggaran yang tepat dan efektif adalah kunci untuk mewujudkannya. Ke sinilah tujuan 20 persen APBN harus diarahkan, demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024. Merdeka.