Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Viktor Orban Duri dalam Daging Rencana Perang NATO Melawan Rusia
PM Hongaria Viktor Orban memperingatkan elite Uni Eropa dan NATO sedang mempersiapkan perang langsung melawan Rusia.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Kita bisa memulai dari segi geografis Hongaria dan Riwayat sejarahnya yang sangat panjang baik di Eropa maupun kea rah Asia.
Dikutip dari Wikipedia, Hongaria (bahasa Hongaria: Magyarország) adalah sebuah negara kecil yang terkurung daratan di Eropa tengah.
Negara ini terletak pada Cekungan Karpatia dan berbatasan dengan Austria di sebelah barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat daya.
Hongaria membentuk kumpulan Visegrád bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibu kotanya adalah Budapest.
Bahasa resminya adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak dituturkan di Eropa.
Setelah masa pendudukan bangsa Keltik, Romawi, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hungaria bernama Arpad.
Cucunya, Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M, mengubahnya menjadi kerajaan Kristen.
Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946 tahun, dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia barat.
Setelah Pertempuran Mohács dan pendudukan oleh Kesultanan Utsmaniyah (1541-1699), Hongaria menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran Austro-Hungaria.
Batas negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920), segera setelah Perang Dunia I diakhiri.
Negara ini kehilangan lebih dari 71 persen wilayah, 58 % penduduk, dan 32 % etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis), Hongaria juga mengalami kerugian hebat pada Perang Dunia II.
Hongaria memberlakukan sejumlah undang-undang anti-Semit selama 1920-an dan 1930-an, dan sejumlah pembantaian terhadap orang-orang Yahudi oleh tentara Hungaria terjadi di awal Perang Dunia II.
Hongaria mulanya menolak untuk melakukan deportasi besar-besaran terhadap penduduk Yahudi di negara itu.
Namun akhirnya, pada masa pendudukan Jerman, Partai Salib Panah dan para pejabat pemerintah ikut serta sepenuhnya dalam holocaust.