Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Blog Tribunners

Kemajuan Teknologi Jadi Alat Bantu Kekejaman Israel di Gaza, Sisi Gelap Teknologi dalam Genosida

Perkembangan teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia. Namun, di Israel pada saat ini, kemajuan teknologi jadi alat Genosida.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Kemajuan Teknologi Jadi Alat Bantu Kekejaman Israel di Gaza, Sisi Gelap Teknologi dalam Genosida
Photo: AFP
Bangkai mobil yang digunakan oleh kelompok bantuan World Central Kitchen yang berbasis di AS, yang terkena serangan Israel sehari sebelumnya di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada tanggal 2 April 2024. Badan amal bantuan pangan internasional tersebut mengatakan tujuh stafnya tewas dalam “serangan yang ditargetkan oleh Israel” ketika mereka menurunkan bantuan makanan yang sangat dibutuhkan yang dikirim melalui laut dari Siprus. 

Kemajuan Teknologi Jadi Alat Bantu Kekejaman Israel di Gaza, Sisi Gelap Teknologi dalam Genosida

TRIBUNNEWS.COM- Perkembangan teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia. Namun, di Israel pada saat ini, kemajuan teknologi justru menjadi alat yang mendukung untuk memfasilitasi Genosida di Gaza.

Penulis bernama Anis Rais menuliskan analisisnya di situs The Cradle berjudul, 'Rantai pembunuh digital': Sisi gelap teknologi dalam peperangan.

Dia mengawali analisisnya dengan sebuah pertanyaan. Berikut analisanya yang diterjemahkan secara lengkap.

Apakah Palantir Technologies, Starlink, dan raksasa teknologi lainnya memanfaatkan kesempatan untuk menguji aplikasi perang produk mereka terhadap warga sipil di Gaza, mengubah jalur yang terkepung menjadi ajang pembuktian teknologi mereka?

Dalam beberapa tahun terakhir, titik temu antara teknologi dan peperangan mendapat kecaman publik, sehingga menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai etika dan hukum mengenai penggunaan peralatan teknologi canggih oleh militer negara.

Peran analisis data tingkat lanjut dan kecerdasan buatan (AI) dalam konflik modern sedang diawasi secara ketat, terutama ketika nyawa warga sipil dipertaruhkan.

BERITA TERKAIT

Ketika genosida di Gaza semakin meluas, perhatian beralih ke perusahaan-perusahaan yang teknologinya mungkin memfasilitasi kekejaman Israel sehari-hari, termasuk Palantir Technologies yang berbasis di AS.

Meskipun Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengambil tindakan untuk menangani tuduhan genosida, para penguasa teknologi yang merancang dan memasok peralatan perang sebagian besar masih tidak mendapat tantangan dan rintangan.

Sejak 8 Oktober, lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh dalam konflik brutal yang menyebabkan lebih banyak korban jiwa dibandingkan gabungan semua perang lainnya selama dua tahun terakhir.

Hilangnya nyawa tak berdosa dalam jumlah besar ini telah memperbarui pengawasan terhadap teknologi yang secara tidak benar dan sistematis menargetkan warga sipil dan bukannya menyasar para pejuang atau kombatan.


Integrasi Palantir di Israel

Perusahaan seperti Palantir Technologies, yang dipimpin oleh CEO Alex Karp, terlibat dalam terjadinya beberapa kekejaman ini.

Analisis data canggih dan alat AI yang seharusnya memberikan “penargetan presisi” telah membunuh warga sipil secara massal dan telah mengubah peperangan menjadi kampanye pemusnahan yang diperhitungkan dan sistematis dengan sedikit pengawasan manusia.

Didirikan pada tahun 2003 oleh Karp dan Peter Thiel, Palantir Technologies telah berkembang dari startup analisis data yang rahasia menjadi landasan operasi militer dan intelijen modern.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas