Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Keamanan Digital, Butuh 'Political Will' Pemerintah

Aset informasi negara, bagaikan harta karun yang tersembunyi menjadi target empuk para peretas topi hitam.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Keamanan Digital, Butuh 'Political Will' Pemerintah
Ist
Agnes Nadapdap, Peneliti Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta. 

Penulis: Agnes Nadapdap
Peneliti Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta

TRIBUNNERS - Era digital bagaikan pisau bermata dua.

Di satu sisi membawa kemajuan luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari sektor ekonomi hingga pemerintahan.

Namun di sisi lain menghadirkan ancaman baru tak terduga yakni peretasan non-konvensional yang niscaya.

Keamanan digital telah menjadi isu yang sangat sensitif dan kompleks di Indonesia.

Aset informasi negara, bagaikan harta karun yang tersembunyi menjadi target empuk para peretas topi hitam.

Peretasan, pencurian data, dan berbagai kejahatan siber lainnya bagaikan hantu tak kasat mata yang mengintai, mengancam individu, organisasi, instansi pemerintah bahkan kedaulatan bangsa di setiap celah.

BERITA TERKAIT

Menurut data Kementerian Komunikasi dan informatika yang diperkuat oleh Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Indonesia memperoleh 1,225 miliar serangan siber setiap harinya.
              
Kejahatan siber bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga memuat dimensi politik yang signifikan. Kita butuh political will dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baru-baru ini, kasus peretasan menimpa salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia menjadi bukti nyata bahaya yang mengintai.

Kebocoran data pribadi yang massif memicu keresahan publik. Hal ini menjadi peringatan keras bahwa keamanan siber bukan lagi isu sepele, melainkan ancaman aktual yang perlu ditanggapi dengan serius. 

Lebih mengkhawatirkan lagi, data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasus kejahatan siber di Indonesia.

Hal ini kemudian menggambarkan betapa rapuhnya pertahanan digital Indonesia. Padahal di era digital ini keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan.

Mengabaikan ancaman ini sama dengan membuka pintu lebar bagi penjahat siber untuk merusak sistem dan mencuri informasi penting negara.

Oleh karena itu, pemerintah harus memberi perhatian khusus perlindungan aset informasi negara dengan mengambil langkah konkret dan terarah.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas