Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Menjadi Gen Z itu Kepastian, Pentingnya Mengelola Kelebihan dan Kekurangan Agar Berguna Bagi Bangsa

Tulisan ini akan mengelaborasi bagaimana Gen Z bisa me-manage kelebihan dan kekurangannya untuk menjadi pribadi yang berguna

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Menjadi Gen Z itu Kepastian, Pentingnya Mengelola Kelebihan dan Kekurangan Agar Berguna Bagi Bangsa
HandOut/IST
Donan Abbad Abdullah, Chairman CentennialZ berbicara dalam sebuah forum. 

Kreativitas Gen Z tercermin dalam berbagai bidang, khususnya yang berhubungan dengan industri kreatif.

Berkat kehadiran internet, Gen Z mampu menghasilkan uang dari kegiatan kreatif seperti menjadi content creator, podcaster, vlogger, dan mendirikan perusahaan rintisan (start-up).

Mereka tidak hanya mengikuti jalur karier konvensional seperti dokter atau PNS, tetapi juga menciptakan peluang baru yang inovatif dan beragam.

Gen Z mampu menerima perbedaan di sekitar mereka, baik itu agama, suku, ras, maupun adat istiadat. Terbukanya akses informasi membuat mereka lebih mudah belajar dan memahami sebab-akibat perbedaan yang timbul. Gen Z juga tidak masalah bergaul dengan kelompok yang berbeda, menunjukkan sikap open minded yang kuat.

Meskipun lebih sering rebahan sambil scrolling, Gen Z sangat cepat dalam menyebarkan informasi dan mencari solusi untuk masalah sosial.

Mereka terlibat dalam komunitas dan menggunakan teknologi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Contohnya, menggalang donasi melalui media sosial untuk membantu orang yang membutuhkan.

Gen Z gemar berekspresi untuk menemukan jati diri mereka. Mereka menggunakan platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram untuk menampilkan gaya hidup, hobi, dan minat mereka. Pergelaran Citayem Fashion Week adalah salah satu contoh bagaimana Gen Z menunjukkan gaya berbusana mereka di dunia nyata.

BERITA TERKAIT

Gen Z’s Downsides

Gen Z dikenal sebagai generasi yang bergantung pada teknologi, khususnya internet dan media sosial.

Mereka sering merasa kuper atau cemas jika tidak mengikuti tren terbaru di internet.

Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, menciptakan perasaan tidak aman dan ketidakpuasan.

Apalagi akhir-akhir ini dalam laporan Sekernas yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik untuk Februari tahun 2009, 2014, 2019, dan 2024 terjadi trend penurunan dalam penciptaan lapangan kerja di sektor formal khususnya setelah hadirnya pandemi Covid-19.

Akibatnya tentu sangat berdampak pada Gen Z yang hari ini menurut BPS mencatat jumlah 9,9 juta Gen Z yang menjadi pengangguran karena minimnya akses lapangan pekerjaan.

Dalam bahasa Gen Z hal ini tentu saja membuat mereka termenung yang jika diterjemahkan dengan merujuk pada penelitian oleh American Psychological Association, maka dapat terlihat bahwa Gen Z hari ini menghadapi stres selain karena pandemi, tetapi karena juga kondisi ketidakpastian mengenai masa depan mereka dan hadirnya banyak berita buruk di internet, dan media sosial.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas