Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Hari Keselamatan Pasien Dunia Momen Pengingat Selalu Lakukan Diagnosis Tepat

Tema Hari Keselamatan Pasien Dunia (World Patient Safety Day) “Meningkatkan diagnosis demi keselamatan pasien” dengan slogan “Lakukan dengan benar.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hari Keselamatan Pasien Dunia Momen Pengingat Selalu Lakukan Diagnosis Tepat
Kompas.com/Heartology Cardiovascular Hospital
Ilustrasi. Tema Hari Keselamatan Pasien Dunia (World Patient Safety Day) “Meningkatkan diagnosis demi keselamatan pasien” dengan slogan “Lakukan dengan benar. 

Oleh : fx. wikan indrarto
Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta,  Alumnus S3 UGM, surveiyor akreditasi Kemenkes RI untuk pelayanan di RS.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Keselamatan Pasien Dunia (World Patient Safety Day) pada 17 September 2024 merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran publik dan mendorong kolaborasi antara pasien, dokter, tenaga kesehatan, pembuat kebijakan, dan pemimpin fasilitas perawatan kesehatan untuk meningkatkan keselamatan pasien.

Baca juga: Keterbatasan Akses Jadi Tantangan Diagnosa Penyakit Langka di Indonesia

Apa yang menarik?

Tahun ini temanya adalah “Meningkatkan diagnosis demi keselamatan pasien” dengan slogan “Lakukan dengan benar, buat aman!”, yang menyoroti pentingnya diagnosis yang benar dan tepat waktu dalam memastikan keselamatan pasien dan meningkatkan luaran atau hasil medis.

Diagnosis yang ditegakkan oleh dokter dan tenaga kesehatan merupakan identifikasi masalah kesehatan yang dialami pasien.

Diagnosis ini merupakan kunci utama untuk mengakses perawatan dan pengobatan yang dibutuhkan pasien. Kesalahan diagnosis adalah kegagalan pasien untuk mendapatkan luaran klinis yang baik, karena tidak diteruskan dengan tatalaksana medis yang benar dan tepat waktu tentang masalah kesehatan pasien.

 

BERITA REKOMENDASI

Kesalahan diagnosis ini dapat mencakup diagnosis yang tertunda, tidak benar, atau terlewat, atau dapat juga merupakan kegagalan untuk mengomunikasikan penjelasan kondisi medis kepada pasien.

Kesalahan diagnostik terjadi pada 5–20 persen hasil pemeriksaan dokter terhadap pasiennya. Kesalahan diagnostik yang berbahaya ditemukan pada minimal 0,7% pasien dewasa yang dirawat inap di RS.

Baca juga: The Gunners Bertemu Musuh Lama Saat Arsenal Melawan Bolton di EFL Cup, Kamis 26 Sep Pukul 01.45 WIB

Keselamatan pasien dalam aspek diagnostik dapat ditingkatkan secara signifikan dengan mengatasi masalah klinis berbasis sistem dan faktor kognitif dokter, yang dapat menyebabkan kesalahan diagnostik.

 

Faktor sistemik adalah kerentanan organisasi yang menjadi predisposisi terjadinya kesalahan diagnostik, termasuk kegagalan komunikasi antara dokter dengan petugas kesehatan atau dokter dan petugas kesehatan dengan pasien, beban kerja yang berat, dan kerja tim yang tidak efektif.

 

Faktor kognitif melibatkan pelatihan dan pengalaman dokter serta predisposisi terhadap bias, kelelahan, dan stres.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas