Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Gaji Pokok Anggota DPR Tak Lebih dari UMR Jakarta, Apa yang Bisa Diharapkan dari Gen Z di Senayan?
Bandingkan dengan UMR Jakarta tahun 2024 sebesar Rp 5.067.381 yang angkanya di atas gaji pokok anggota dan pimpinan DPR RI yang hanya Rp 5 juta
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Yulis
Angka itu cukup lumayan. Namun ingat, anggota dewan juga harus berkontribusi untuk partai yang mengusungnya dan juga tetap menjaga konstituennya yang kesemuanya membutuhkan biaya. Ongkos politik itu harus dijaga agar pada Pemilu berikutnya mereka bisa dipercaya kembali oleh konstituennya.
Mantan anggota DPR RI Krisdayanti yang kini mencalonkan diri sebagai Wali Kota Batu mengungkapkan besaran uang yang diperoleh setiap bulannya di DPR RI pada tahun 2021. Setiap awal bulan, ia menerima gaji sebesar Rp 16 juta. Lalu untuk total tunjangan yang didapat mencapai Rp 59 juta dan diterima lima hari setelah mendapat gaji pokok.
Selain itu, Krisdayanti menyebutkan anggota DPR mendapatkan dana aspirasi Rp 450 juta yang diterima lima kali setahun. Lalu ada lagi dana kunjungan daerah pemilihan atau dana reses sebesar Rp 140 juta dalam satu tahun.
Meski memiliki gaji, tunjangan, dana aspirasi hingga dana reses yang totalnya cukup besar, tak sedikit anggota DPR RI yang terjerat kasus korupsi, termasuk di dalamnya adalah suap dan gratifikasi.
Dari data KPK, sejak 2009-2023, terdapat 76 kasus yang menjerat anggota DPR RI.
Jika ditambahkan dengan DPRD, total kasus korupsi terhadap anggota dewan yang ditangani KPK hingga 2022 mencapai 319.
Baca juga: Sepak Terjang 2 Srikandi Termuda di DPR dan DPD, Anissa Mahesa dan Larasati Moriska, Usia 20-an
Angka yang fantastis. Tapi perlu diingat, selain memiliki fungsi pengawasan pemerintah, penyusunan UU dan penyusunan anggaran, anggota dewan adalah teladan bagi masyarakat. Mereka adalah tokoh yang menjadi panutan atas tindak tanduk, ucapan, perilaku, integritas hingga moralitasnya.
Generasi muda yang kini menjadi wakil rakyat, harus bisa menyuarakan suara rakyat, memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
Jangan sampai nanti malah terdengar kabar anggota dewan berusia muda tersandung perkara.
Saatnya generasi muda memberi warna berbeda di panggung dewan. Anak muda yang idealis dan kini memiliki otoritas besar, menjadi harapan membawa bangsa ini menjadi lebih maju dalam seluruh sektor kehidupan bernegara.
