Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kertanegara, Riwayatmu Kini
Prabowo Subianto memanggil calon menteri dan wamen di kediamannya rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
Semasa Kertanegara berkuasa, Singasari mencapai puncak kejayaannya dengan menaklukkan seluruh wilayah Jawa, Bali, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan dan Maluku, serta Malaya (Malaysia) dan Tumasik (Singapura).
Kertanegara pula yang berani menantang dan mempermalukan Khubi Lai Khan dari Mongolia.
Berabad-abad kemudian, Kertanegara menjadi nama jalan di depan rumah Prabowo di Kebayoran Baru.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu melakukan audisi kepada para calon pembantunya. Jalan Kertanegara pun menjadi viral.
Kabinet 100 Menteri
Jika Kertanegara merupakan raja ke-5 Singasari, Prabowo adalah Presiden ke-8 RI.
Jika Kertanegara menjadi raja terbesar Singasari, apakah Prabowo akan menjadi presiden terbesar RI, melampaui pencapaian Soekarno, Soeharto dan Joko Widodo?
Kita tidak tahu pasti.
Yang jelas, jika dilihat dari "starting point"-nya, nampaknya terlalu sulit bagi Prabowo untuk bisa mengalahkan pencapaian Bung Karno, Pak Harto atau Jokowi.
Lihat saja langkah awalnya dalam menyusun kabinet.
Dilihat dari sosok-sosok yang diaudisi, tak berlebihan jika kabinet yang akan diumumkan dan dikantik Prabowo pada 20 Oktober nanti adalah kabinet "status quo" atau kelanjutan dari kabinet Jokowi, kabinet akomodasi, atau kabinet rekonsiliasi.
Bukan zaken kabinet atau kabinet ahli seperti yang dijanjikan.
Lihat saja. Sedikitnya ada 16 menteri di kabinet Jokowi yang diaudisi Prabowo. Ini semacam status quo. Prabowo sekadar "follower" dari Jokowi.
Sejumlah ketua umum partai politik yang berkoalisi mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran juga diaudisi untuk menjadi menteri.