Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kertanegara, Riwayatmu Kini
Prabowo Subianto memanggil calon menteri dan wamen di kediamannya rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
Sebut saja Bahlil Lahadalia (Partai Golkar), Zulkifli Hasan (Partai Amanat Nasional), Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat). Inilah kabinet akomodasi. Kabinet balas budi.
Mereka yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan Jokowi, yang di dalamnya ada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, juga ada yang diaudisi, seperti Haikal Hasan. Inilah kabinet rekonsiliasi.
Lalu, soal jumlah kursi kabinet, jangan ditanya lagi. Akan jumbo. Dikabarkan akan ada 46 menteri dari sebelumnya "hanya" 34 menteri.
Jika ditambah dengan kursi wakil menteri, jumlahnya bisa mencapai 100 kursi. Ini seperti di era Bung Karno dengan Kabinet 100 Menteri-nya.
Ada 46 menteri. Jika semua ada wakilnya maka akan ada 92 menteri dan wakil menteri.
Jika ditambah dengan Kapolri, Jaksa Agung dan Panglima TNI serta kepala lembaga/badan maka total bisa mencapai 100 kursi.
Ini tentu saja merupakan pemborosan anggaran. Apalagi ada perubahan nama atau nomenklatur kementerian.
Dari "starting point" ini saja sudah dapat dibayangkan bahwa Prabowo tidak akan bisa sebesar Kertanegara.
Para calon pembantu Prabowo akan diberi pembekalan di kediaman pribadi Ketua Umum Partai Gerindra itu yang diberi nama Padepokan Garuda Yaksa di Bukit Hambalang, Rabu (16/10/2024).
Garuda Yaksa adalah nama kereta tunggangan Batara Wishnu di angkasa, yang juga dijadikan nama pesawat jet pribadi Prabowo dan keluarganya.
Saat membangun Padepokan Garuda Yaksa, Prabowo membayangkan dirinya sebagai seorang pendekar yang akan bertapa di atas bukit, di sebuah padepokan, menjadi "pandhito" (guru) atau pertapa.
Kendati demikian, jika tenaganya dibutuhkan, Prabowo mengaku akan turun gunung.
Kini, Prabowo sudah turun gunung menjadi seorang Presiden.
Akankah Prabowo berhasil mengatasi masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini, minimal bisa melampaui pencapaian Presiden Jokowi?
Kita tunggu saja tanggal mainnya!