Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pemilihan Presiden Rumania 2024: Penentuan Arah Masa Depan Eropa
Pemilihan Presiden Rumania kali ini diikuti oleh 14 kandidat yang mencerminkan beragam spektrum politik.
Editor: Tiara Shelavie
Inggris juga dapat mengamankan hak eksklusif atas perairannya yang diperkirakan meningkatkan pendapatan nelayan lokal hingga £145 juta per tahun pada 2026.
Lantas bagaimana jika Rexit berlaku? Rexit, atau gagasan keluarnya Rumania dari Uni Eropa (UE), sejauh ini masih bersifat spekulatif dan tidak menjadi agenda resmi.
Namun dampaknya dapat mencerminkan beberapa aspek dari pengalaman Brexit Inggris meski dengan konsekuensi yang berbeda karena peran dan ketergantungan Rumania pada UE.
Seperti dalam aspek Ekonomi, Rumania masih bergantung terhadap bantuan pendanaan dari UE untuk infrastruktur, pendidikan, dan pembangunan ekonomi.
Jika keluar dari UE, Rumania kehilangan akses ke sumber daya penting ini yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kemudian Mobilitas warga Rumania saat ini bebas bekerja, belajar, dan tinggal di negara anggota UE lainnya.
Dengan Rexit, hak ini bisa hilang, memengaruhi jutaan orang yang bekerja di luar negeri.
Terakhir, jika keluar dari UE, Rumania yang berada di kawasan strategis dekat Rusia dapat melemahkan posisi geopolitiknya dan membuat dirinya lebih rentan terhadap tekanan eksternal terutama dari blok barat.
Namun, Jika Rumania keluar dari UE melalui Rexit, posisinya di panggung internasional akan berubah secara signifikan. Bergabung dengan blok seperti BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) bisa menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk mencari mitra ekonomi dan geopolitik baru, tetapi langkah ini memiliki tantangan dan konsekuensi besar.
Lalu bagaimana jika menjadi negara Non-Blok seperti halnya Indonesia?
Sebagai negara non-blok, Rumania tidak akan terikat dengan aliansi militer atau ekonomi mana pun, termasuk Uni Eropa, NATO, atau blok lain seperti BRICS.
Hal ini akan memberi Rumania kebebasan untuk menentukan kebijakan luar negerinya tanpa tekanan dari negara besar atau organisasi internasional walaupun menghadirkan tantangan tersendiri. Namun, lokasi geografis Rumania tidak memungkinkan untuk menjadi negara non-blok.
Setelah Perang Dunia II berakhir dan perjanjian pembagian zona pengaruh antara Uni Soviet dan negara-negara Barat ditandatangani pada 1947, Rumania menjadi negara komunis dan bekerja sama dengan Blok Timur.
Pada tahun tersebut, Rumania dipaksa untuk mengadopsi sistem komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet.