VIDEO Perayaan Festival ke-25 Krakatau 2015
Acara Karnaval Budaya Lampung Culture dan Tapis Carnival V
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Tribun Lampung, YOGA NOLDY PERDANA
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Puncak kegiatan Festival Krakatau 2015 ke-25, telah dimeriahkan oleh Acara Karnaval Budaya Lampung Culture dan Tapis Carnival V, yang diselenggarakan di Jalan Dr. Susilo depan Mahan Agung (rumah dinas Gubernur Lampung).
Acara yang diikuti oleh para pelaku seni dan budaya, serta pawai budaya dari 15 Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung, serta kontingen dari luar daerah Lampung ini berlangsung sangat meriah. Terpantau sejak pukul 14.00 WIB, masyarakat sudah tampak memenuhi pinggiran Jalan yang akan dilewati oleh peserta pawai tanpa mengindahkan cuaca panas yang teriknya terasa menyengat disekujur badan, dari Jalan Dr. Susilo, Jalan Diponegoro, Jalan Jendral Sudirman sampai Lapangan Enggal, masyarakat bertumpah ruah disana.
Acara Karnaval yang merupakan agenda tahunan Pemprov ini, dibuka dengan penampilan peragaan busana tradisional Lampung oleh Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung, penampilan tersebut terlihat memukau semua pengunjung yang hadir, peragaan tesebut menampilkan busana adat Lampung Pesisir dan adat Pepadun yang sangat indah, dipadukan oleh tarian tradisional Lampung, dan tidak lupa para punggawa yang membawa payung agung yang melambangkan symbol keagungan bagi masyarakat Lampung. Minggu (30/8/15).
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penampakan Dua ekor gajah Lampung yang ternyata ditunggangi oleh Dua gadis cantik, yang tidak lain adalah putri Indonesia asal Lampung, Laras Maranatha Tobing dan Putri Pariwisata Lampung Vita Lestari Muzaffarti. Laras dan Vita terlihat anggun dengan singgasana yang tersemat di atas punggung binatang mamalia terbesar didarat tersebut.
Puncak acara Festival Krakatau pada tahun ini, Selain dimeriahkan oleh perwakilan dari Kabupaten dan Kota se Provinsi Lampung, juga turut dihadiri oleh kontingen dari luar daerah Lampung seperti Yogyakarta, Gunung Kidul Jawa Tengah, Provinsi Banten, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan, dan Kabupaten Sleman Jawa Tengah. Pada gelaran kali ini, peserta pawai budaya paling jauh berasal dari Nusa Tenggara Barat dengan membawakan tarian tradisionalnya yang bernama Tari Gendang Beleq.
Tari Gendang Beleq ini terbilang cukup unik, yang sangat mencolok adalah peralatan musiknya sendiri berupa gendang yang memiliki ukuran besar dengan diameter kira-kira 50 cm dan memiliki panjang sekitar 1,5 meter. Dengan jumlah penabuh serta Gendang sebanyak Enam Orang,”Dung Dung Dung” Gendang tersebut terus ditabuh bertalu-talu diikuti oleh tarian khas masyarakat Lombok tersebut yang memukau seluruh penonton.
Tarian yang menggambarkan kemaskulinan atau kejantanan dari seorang pria tersebut, dihelat sebagai pengiring para ksatria yang akan maju ke medan perang maupun menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Selain itu, Gendang beleq juga dulu dimainkan apabila ada pesta – pesta kerajaan.
Penampilan dan pertunjukan peserta lainnya pun tidak kalah memukau penonton diantaranya, Tari Nganta’ Tulung dari Lampung Selatan, Tari Numbai Lawok dari Kabupaten Pesisir Barat, Penampilan Pincak Khakot darin Kabupaten Tanggamus, Tari Putri Pekhing Tikham dari Kota Metro, Tari Bajau perwakilan dari Kota Bandar Lampung, Peragaan busana karnaval tapis, serta turut dimeriahkan pula oleh Yayasan Prahlada Lampung yang menampilkan tarian tradisional dari India serta menarik sebuah kereta raksasa yang bernama kereta Jagannatha, dan Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia Lampung dengan menampilkan atraksi barongsai dan atraksi seni beladiri Wushu.
Acara ini dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo beserta istri Aprilani Yustin Ficardo, Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, dan perwakilan dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Ridho mengatakan, acara ini selain sebagai ajang silaturahmi antar sesame daerah, hiburan rakyat, juga sebagai ajang pengenalan potensi pariwisata. “Mudah-mudahan dengan adanya acara seperti ini, media informasi tentang potensi budaya dan pariwisata di Lampung akan lebih dikenal luas dan berkembang lebih baik lagi,”ujar Ridho saat Pembukaan acara Karnaval Budaya Lampung.
Terpantau setidaknya ribuan orang lebih memadati area acara Karnaval tersebut. Eni (34) Ibu Rumah Tangga, Warga Tanjung Karang Pusat mengatakan, event acara Krakatau dari tahun ketahun tidak pernah ia lewati. “Acaranya sangat menarik, dari tahun ketahun juga saya rasa semakin meriah, ini juga saya bawa anak-anak agar mereka senang dapat melihat pawai tersebut,”ujarnya.