Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Nenek Martun, Menggantungkan Hidup pada Daun Singkong dan Air Langit

Bahkan kadang saat dirinya sakit, ia tak bisa makan dan hanya meminum air dari sumur atau menunggu air turun dari langit (air hujan).

Editor: Mohamad Yoenus

Sementara daun singkong yang dipetiknya murni tanaman liar. Karena tidak bisa ke pasar, ada orang yang datang ngambil ke gubuknya meski dijual dengan harga murah.

"Daripada tidak ada yang membeli lebih baik dijual murah. Kalau ke pasar belum lagi perjalanannya, belum lagi ongkos taksinya atau ojek. Tidak sebanding dengan pengeluaran perjalanan," katanya.

Sementara tempat tinggalnya, sudah selama 3 kali berpindah.

Pertama sudah rusak, yang kedua juga sudah roboh. Bahkan karena sudah tidak ada tempat tinggal lagi, dia sering tidur di sekolahan.

Dan baru sekitar 3 tahun yang lalu, seorang warga Thailand, membangunkan gubuknya yang sekarang dijadikan tempat tinggalnya.

Sementara orang tersebut sudah pergi entah ke mana.

"Dan bulan Ramadan lalu, saya sempat sakit tidak bisa bergerak. Saya minum air hujan saja, puasa sama sahur minum air hujan saja karena tidak bisa keluar rumah lagi. Sampai ada anak-anak dari Forum Peduli Masyarakat Tanahbumbu membawakan saya nasi bungkus setiap harinya," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Saat Hari Raya Lebaran, ada zakat fitrah dari anak-anak FPM Tanbu yang diketuai Farlin.

Saat itulah, Bpost bersama dengan FPM menyambangi kediaman Martun yang selalu mencari daun singkong itu.

"Saya juga tidak pernah dapat bantuan. Ya gimana ya, saya bisa apa juga. Bisa makan aja sudah bersyukur sekali,"katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas