TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah berniat mencampur Solar dengan kandungan biodiesel.
Namun hingga saat ini pasokan biodiesel baru mencapai 2,2 juta kiloliter, sedangkan yang dibutuhkan 5,6 juta kiloliter.
Rencananya pada 2014 seluruh SPBU PT Pertamina (Persero) menyediakan campuran solar dan biodiesel 10 persen. Tetapi produksi biodiesel belum mencapai setengah dari target.
"Target pemerintah semua produksi biodiesel yang kapasitasnya 5,6 juta kl, terpasang bisa dimanfaatkan semuanya. Sekarang baru 2,2 juta kl," ujar Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, Senin (16/9/2013).
Saat ini pemerintah menyiapkan pemasok CPO biodiesel plus. Sudah ada beberapa perusahaan yang bersedia memasok CPO untuk biodiesel. "Pemasok sudah melakukan kontrak jangka panjang," ungkap Susilo.
Selain dari pemerintah, Pertamina sebagai distributor migas milik negara juga siap melakukan tender biodiesel. Kontrak yang ditawarkan juga jangka panjang.
"Pertamina sedang merundingkan pemasok biodiesel kebutuhan jangka panjang. September 2013 sampai 2014," jelas Susilo.