TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Universitas Indonesia Faisal Basri mengaku bingung dengan keputusan menghapus Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk produk-produk seperti Louis Vitton, Hermes, Gucci dan sejenisnya.
Menurut Faisal pengapusan PPnBM ada kepentingan pribadi dari Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Dalam hal ini, Faisal menilai istri dari Bambang menyukai tas merk Louis Vuitton.
"Mungkin istrinya menteri keuangan penikmat Louis Vuitton," ujar Faisal di Habibie Center, Senin (15/5/2015).
Faisal menambahkan bukan hanya istri menteri keuangan yang menikmati pembebasan PPnBM, namun Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto juga menikmati hal tersebut. Faisal mengambil contoh sadel kuda yang dibebaskan pajak barang mewahnya, sedangkan yang suka mengendarai kuda hanya Prabowo.
"Dari sadel kuda, kan hanya Prabowo yang naik kuda," ungkap Faisal.
Menurut Faisal kebijakan pembebasan pajak barang mewah hanya untuk masyarakat kelas menengah atas saja.
"Ini pro kelas menengah semua," kata Faisal.
Faisal menambahkan seharusnya bahan makanan pokok seperti telor dan bawang merah dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Namun pemerintah justru mengambil langkah untuk membebaskan barang-barang yang hanya bisa digunakan dan dibeli masyarakat kelas menengah ke atas.
"Bebas PPnBM barang mewah, tapi kenapa telor, bawang merah, cabai dikenakan PPn," papar Faisal.