TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, sepeda merek Polygon tentu sudah tidak asing lagi. Sepeda buatan PT Insera Sena itu telah ada sejak tahun 1989 dimana pada tahun itu Polygon pertama kali dibuat.
Namun, Polygon kini telah merambah dunia internasional. Sepeda-sepeda buatan anak bangsa telah di ekspor ke mancanegara antara lain ke negara-negara di benua Eropa, Amerika, Australia dan tentu kawasan Asia.
Peter Mulyadi, GM E-Commerce & Communication PT Insera Sena mengatakan, pihaknya memproduksi merek-merek sepeda OEN untuk bersaing dengan kompetitor di dunia internasional. Menurutnya, kini pabrik di Indonesia lebih banyak memproduksi sepeda untuk di ekspor ke mancanegara.
"Produksi kita per tahun 550.000 per unit. Itu 70 persennya merek-merek OEM dan 30 persennya merek Polygon," kata Peter saat buka puasa bersama Polygon di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2015).
Peter menuturkan, sejak awal pihaknya optimis bahwa sepeda buatan pabrik PT Insera Sena mampu bersaing di dunia internasional. Menurutnya, sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan masyarakat mancanegara pada umumnya.
"Indonesia mampu, mampu buat sepeda kelas dunia. Standar kita sudah diakui oleh negara lain," tegasnya.
Saat ini, sudah 62 negara menjadi tujuan ekspor PT Insera Sena dengan berbagai merek yang dipakai. Menurut Peter, penyebaran sepeda buatan PT Insera Sena 80 persennya dikirim ke Eropa, 10 persen ke Asia, Australia dan Amerika.
"Sudah ada 50 toko di Jerman dan Prancis jual Polygon, Asia Tenggara ada 40 jual Polygon dan 30 dealer resmi. Total jaringan distribusi sekitar 500 outlet di seluruh dunia termasuk Indonesia," katanya.
Saat ini Polygon melakukan penetrasi ke pasa Tiongkok. Strategi untuk memasuki pasar baru adalah dengan mengikuti pameran sepeda internasional yang ada di negara tersebut.
"Kami masuk ke Tiongkok melalui event Shanghai Show 2015," tandasnya.