TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap pesimis investor asing terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri hingga akhir tahun di atas 5 persen, membuat pelaku pasar melakukan aksi jual.
Tercatat aksi jual asing selama semester I 2015 sebanyak Rp 336,80 triliun, sedangkan pada semester I 2014 mencapai Rp 261,43 triliun.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar memandang prospek ekonomi Indonesia kurang baik, terlihat kinerja emiten banyak yang mengalami perlambatan.
"Kemudian pertumbuhan ekonomi juga mengalami perlambatan dan rupiah turut mengalami pelemahan," ujar Reza, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Menurutnya, pelaku pasar dalam berinvestasi di pasar saham pasti memikirkan keuntungan, jika tidak ada keuntungan ke depan maka akan dilepas.
"Ucapan Presiden Joko Widodo kemarin, akan menggenjot belanja habis-habisan pada semester II, kurang memberikan Kenyakinan pelaku pasar. Memang genjot belanja pemerintah segampang mengeluarkan uang dari dompet," tutur Reza.
Jika aksi jual asing lebih besar dibandingkan aksi beli, maka laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan semakin terpuruk, mengingat kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mayoritas investor asing dengan persentasi 63,97 persen.