TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin agar Pertamina Geothermal Energy diakuisisi oleh PT PLN (persero). Hal itu untuk membantu perseroan lebih cepat mengembangkan pembangkit listrik pakai energi terbarukan.
Vice President Corporate Communication Wianda Pusponegoro menegaskan pihaknya tetap berkomitmen mendorong energi panas bumi. Karena hal itu merupakan salah satu bisnis inti dari Pertamina.
"Pertamina di sisi lain kita yang paling berkomitmen mengembangkan (geothermal)," ujar Wianda di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Wianda pun memahami niat Kementerian BUMN menggabungkan anak usaha Pertamina dengan PLN, adalah bagian dari program holding. Selain itu penyatuan dua perusahaan plat merah itu juga untuk meningkatkan daya saing.
"Jadi mungkin kemarin ada harapan juga bagaimana value chain (nilai daya saing) nnya ini lebih cepat, tapi kita belum ada update sejauh apa," kata Wianda.
Saat ini Kementerian BUMN masih mengkaji efisiensi dua perusahaan yakni Pertamina Geothermal Energy dan PLN digabung. Karena pemerintah tidak ingin ada perusahaan yang dibebankan atas penggabungan tersebut.
"Masih soal value chain, dari geothermal supaya masuk ke listrik, nah sekarang lagi dilihat bagaimana konsep-konsep value chain yang paling efektif," papar Wianda.