Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini terpantau kembali menguat. Pada perdagangan Selasa, (7/11/2017), rupiah dibuka menguat ke level Rp 13.495 per dolar AS.
Itu artinya, rupiah menguat 29 poin dari penutupan perdagangan kemarin yang bertengger di level Rp 13.524 per dolar AS.
Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada di tengah respon positif terhadap rilis GDP Indonesia kuartal tiga 2017 sebesar 5,06 persen YoY, pergerakan Rupiah berbalik melemah.
Lanjut Reza, rupiah merespon negatif pertumbuhan di angka tersebut karena dianggap masih di bawah estimasi 5,13 persen. Di sisi lain, ada pula anggapan bahwa penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia tampaknya belum banyak berpengaruh pada pertumbuhan GDP di mana angka GDP masih memperlihatkan adanya perlambatan.
Sementara itu, percepatan proyek infrastruktur ada pula yang beranggapan belum banyak berimbas pada pertumbuhan GDP. Akibatnya rupiah cenderung melemah.
Baca: Dirut KAI Akan Koordinasi dengan Pemerintah DKI Tata Program dan Stasiun Kereta
Menurut Reza, pergerakan Rupiah yang mampu bertahan di zona positif diharapkan dapat kembali berlanjut pada perdagangan pekan depan seiring masih adanya sentimen positif.
Akan tetapi, di tengah kenaikan tersebut pergerakan dolar AS juga mulai menunjukan peningkatan.
Namun, lanjutnya, tetap mewaspadai mulai terapresiasinya dolar AS dan berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah.
"Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.558 dan resisten Rp 13.455," pungkas Reza.