Abu vulkanik yang menempel di pesawat dalam jumlah banyak juga akan merusak aliran udara di sekitar badan pesawat dan justru menjadi penghambat lajunya.
Pesawat yang baru saja melintasi area abu vulkanik akan mendapatkan pengecekan secara menyeluruh.
Hal ini untuk memastikan tidak ada residu-residu abu vulkanik yang menempel di badan pesawat.
Jika ada komponen-komponen yang terdampak seperti rusak atau berubah bentuk karena terkikis, harus diganti secepatnya.
Dengan mengetahui dampak yang bisa disebabkan oleh abu vulkanik terhadap pesawat udara, maka penutupan wilayah udara dan bandara seperti yang dilakukan pihak Angkasa Pura adalah hal yang tepat.
Keamanan adalah hal yang mutlak dalam setiap penerbangan. (*)
Berita ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Seperti Apa Bahaya Debu Gunung Berapi bagi Pesawat Terbang? yang ditulis oleh Reska K. Nistanto