Dengan terus terang -- khas Sri Mulyani -- ia menyampakan kekecewaannya. Ia mengatakan bahwa Presiden Obama sudah meminta Indonesia untuk memberikan pidato, tetapi waktunya habis. Karena itu ia meminta Presiden Obama menyampaikan maaf kepada Presiden SBY dan memberikan kesempatan di sesi berikutnya.
Saya terkejut.
Presiden Obama - saya kutip dari ingatan - tersenyum dan mengatakan, "Itu kesalahan saya, saya minta maaf, saya akan berikan kesempatan di sesi berikutnya." Setelah itu saya lihat Presiden Obama menghampiri Presiden SBY dan berbicara berdua.
Dan di sesi berikutnya, Presiden Obama meminta maaf secara terbuka, dan meminta Presiden SBY untuk menyampaikan pidatonya.
Sri Mulyani kelihatan tersenyum. Sambil bercanda kami mengatakan kepada Sri Mulyani: sebetulnya ia lebih cocok menjadi Menteri Pertahanan ketimbang Menteri Keuangan!
Ini adalah anekdot kecil tentang Sri Mulyani. Tentu bukan karena itu, ia dinobatkan sebagai Menteri terbaik dunia oleh World Development Summit.
Bagi saya reformasi kelembagaanlah kontribusinya yang luar biasa. Hal ini persis seperti yang kita lihat sebagai salah satu agenda utama Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki ease of doing business (kemudahan melakukan usaha): mempermudah perijinan, menghapus regulasi yang berbelit.
Reformasi inilah yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Selamat!