Di Huawei, lebih dari 10 persen revenue diinvestasikan pada R&D setiap tahun.
Menurut laporan tahunan 2017, ada sekitar 80 ribu staf yang bekerja di R&D, mencapai 45 persen dari total seluruh karyawan.
Menurut laporan 2017 EU Industrial R&D Investment Scoreboard dari Komisi Eropa, terkait investasi di R&D, Huawei duduk di ranking 6 di antara seluruh raksasa teknologi dunia pada 2017.
Huawei juga membangun fasilitas untuk keahlian khusus, seperti pusat algoritma di Moskow, pusat desain UX di San Francisco dan pusat desain di London, pusat estetika di Paris, dan pusat pengembangan teknologi 5G di Jerman. Orang-orang terbaik di dunia direkrut untuk memperkuat lini riset dan pengembangan.
Di Indonesia sendiri, Huawei sudah berada di jalur pertumbuhan yang tepat dan mendatangkan optimisme yang tinggi. Huawei akan terus meningkatkan penjualan melalui penguatan jalur distribusi online dan offline, supaya makin lekas menjangkau masyarakat yang menginginkan smartphone terbaik.
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Huawei dan kami akan berinvestasi lebih banyak untuk mencapai pertumbuhan dan mengejar posisi puncak, dengan memperkuat di penjualan, menghadirkan pelayanan terbaik, meningkatkan komunikasi, dan membawa smartphone terbaik kami ke Indonesia,” kata Lo Khing Seng.
Khususnya untuk smartphone premium, kata Lo dulu seringkali terlambat memutuskan peluncuran smartphone terbaru, tapi sekarang situasi akan sangat berubah.