Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyentuh level terendahnya dalam lima tahun terakhir ke posisi Rp 14.935 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (4/9/2018).
Mengacu data Bloomberg, dengan posisi tersebut, depresiasi kurs Rupiah melonjak jadi 10,18 persen.
Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan hari ini, kurs Rupiah dibuka melemah pada posisi Rp 14.822 per dolar AS.
Hari ini, mata uang garuda ditransaksikan pada kisaran Rp 14.780 hingga Rp 14.938 per dolar AS.
Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai tekanan krisis Turki dan Argentina yang merembet ke negara berkembang menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar global.
Baca: Duh Asyiknya! Keluarga Asal Pondok Cabe Pelesir Setahun Penuh Keliling Indonesia Naik Truk Caravan!
Hal itu terlihat dari melemahnya nilai tukar Rupiah.
Menurut Bhima, hal itu belum lagi diperparah dengan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed pada akhir September ini.
“Akibatnya investor menghindari risiko dengan membeli aset berdenominasi dolar. Indikatornya US Dollar index naik 0,13 persen ke level 95,2. Dolar index merupakan perbandingan kurs dolar AS dengan 6 mata uang lainnya,” kata Bhima, kepada Tribunnews.com, Selasa (4/9/2018).
Upaya BI
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat di Badan Anggaran DPR mengenai RUU RAPBN 2019 mengatakan, BI akan terus melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan kurs Rupiah.
“Jangka pendek BI akan fokus prioritas handle stabilitas ekononomi, khususnya nilai tukar,” kata Perry di Kompleks Parlemen.
Baca: Perempuan Ini Tewas Overdosis Setelah Seks Oral dengan Kekasihnya yang Seorang Dokter
Upaya langkah stabilisai nilai tukar rupiah di antaranya diakukan BI dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar moneter 125 basis poin menjadi 5,5pct sejak awal tahun ini.
BI juga menempuh langkah intervensi di pasar untuk suplai pasokan valas untuk menstabilkan nilai tukar untuk pembalikan modal asing dari luar negeri.
BI juga menyediakan swap valas dan swap hedging utk pengusaha yang membutuhkan.
“Kami arahkan untuk memenuhi swap valas dan hedging dengan harga yang murah. Biaya hedghing 1 tahun tidak lebih dari 5 persen per tahunnya,” katanya.