TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan layanan kepada konsumen, sebanyak delapan lembaga keuangan menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kerja sama ini dilakukan untuk akses pemanfaatan nomor induk kependudukan (NIK), data kependudukan dan KTP elektronik (e-KTP).
Penandatanganan Kerjasama ditandai dengan penandatanganan naskah kerjasama antara perwakilan pimpinan perusahaan dan Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Selain PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance), 7 lembaga keuangan yang disebut sebagai lembaga pengguna tersebut adalah, PT Bank Muamalat Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank JTrust Indonesia Tbk, PT Maybank Indonesia Finance, PT MNC Finance, PT Bank Ganesha Tbk dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Menurut Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance, ada tiga jenis pemanfaatan data penduduk yang dapat diakses oleh 8 lembaga pengguna tersebut, yaitu data agregat meliputi himpunan data perseorangan yang berupa data kuantitatif dan data kualitatif, Pemadanan/penyandingan/pencocokan data dan Akses data penduduk berdasarkan nama, alamat dan NIK.
Baca: Borneo FC Akan Mencari Pelatih Baru Untuk Mengarungi Liga 1 Musim Depan
“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pihak, baik bagi Kemendagri dalam melengkapi basis data kependudukan mengenai transaksi keuangan dan memberikan kemudahan verifikasi data bagi lembaga keuangan," katanya, dalam keterangan tertulis.
Pemanfaatan data kependudukan dipahami sebagai aktivitas pemberian hak akses atas data kependudukan oleh Kemendagri kepada lembaga pengguna dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, penelitian, perencanaan pembangunan, dan atau penegakan hukum.
“Dengan menggandeng Dukcapil, tentunya akan banyak memberikan manfaat untuk kami terutama dalam kemudahan mengakses data konsumen dengan lebih akurat dan komprehensif. Dengan akses yang mudah maka akan mempercepat standar layanan kami,” tutur Djaja.