TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana penerapan multi lane free flow (MLFF) atau sistem transaksi pembayaran di tol tanpa berhenti ditargetkan dapat terealisasi pada 2020.
Saat ini, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada calon investor untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility studies guna mengetahui efektivitas penerapan kebijakan tersebut.
"Tahun depan kami harapkan dapat dioperasikan di beberapa ruas. Nanti tidak ada lagi gate, tinggal nanti masyarakat menjalankan kendaraannya," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit saat berbincang dengan sejumlah awak media di kantornya, Senin (25/2/2019).
Baca: Bea Cukai Amankan 40 Ribuan Benih Lobster dan Mutiara Ilegal di Bandara Soekarno-Hatta
Menurut dia, saat ini ada beberapa perusahaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang sudah mengajukan inisiatif untuk menjadi badan usaha pemrakarsa.
Adapun perusahaan dari luar negeri ada yang berasal dari Hongaria, Korea, hingga Taiwan.
"Empat negara itulah yang sedang menjajaki. Meski tidak tertutup kemungkinan bagi negara lain karena negara lain belum mengetahui kita punya rencana ini," kata Danang.
BPJT, menurut dia, memberikan waktu delapan bulan bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk melakukan uji kelayakan. Setelah itu, proses tender akan dilakukan.