TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali mencetuskan untuk kembali menyatukan badan usaha milik negara (BUMN) lewat holding.
Kali ini, yang ingin digabungkan adalah sektor penerbangan.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, holding penerbangan ini terdiri atas PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II dan PT Garuda Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku sedang mengkaji pembentukan holding atau perusahaan induk penerbangan.
"Sedang kita analisis, sekarang kita mau buat perusahaan holding yang membawahi AP I dan AP II maupun perusahaan transportasi yang lain," ujar Rini Soemarno di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, akhir pekan lalu.
Rini Soemarno menyebutkan, akan membentuk sebuah perusahaan yang membawahi PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.
Nantinya perusahaan tersebut akan seperti PT Inalum. Inalum sendiri saat ini menjadi holding BUMN pertambangan.
Namun, Rini Soemarno belum bisa memastikan kapan holding BUMN penerbangan itu akan dibentuk.
"(Holding BUMN penerbangan) saat ini masih dalam tahap pengkajian," kata Rini Soemarno.
Rencana pembentukan perusahaan induk penerbangan itu sendiri sudah dihembuskan Dahlan Iskan saat menjabat Menteri BUMN pada 2016 lalu.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai pembentukan holding penerbangan mampu mendongkrak kinerja perusahaan.
Rencana pembentukan Holding Penerbangan salah satunya dipercaya bakal meningkatkan kinerja sektor penerbangan.
Meski begitu, Rini mengaku masih mengkaji siapa yang akan dijadikan sebagai induk dalam holding penerbangan ini.
Terkait hal ini, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro juga mengatakan, pembahasan terkait rencana ini masih sangat awal.
"Sudah ada pembahasan tapi masih awal," kata Rini dilansir Kontan.co.id.