TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai laporan keuangannya ditolak oleh komisaris, saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pun mengalami penurunan.
Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, anjloknya saham maskapai pelat merah tersebut karena tidak sesuai dengan ekspektasi investor.
"Mungkin itu tidak sesuai dengan ekspektasi pasar, ya. Jadi ada kekecewaan sesaat," kata Katarina Setiawan di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Katarina menyarankan, Garuda Indonesia perlu memberikan penjelasan lebih rinci dan lebih terbuka kepada investor terkait kisruh laporan keuangan yang ditolak dua komisarisnya.
"Tapi kalau manajemen bisa menjelaskan dengan lebih rinci kenapa itu terjadi, tidak sesuai dengan perkiraan, langkah-langkah apa yang akan dilakukan seterusnya, mungkin itu akan lebih baik untuk saham Garuda ke depan," kata Katarina.
Baca: Buntut Penganiayaan Bocah 15 Tahun sampai Tewas, 15 Remaja Ditangkap Polresta Depok
Bila hal itu dilakukan, tutur Katarina, mungkin akan memperbaiki sentimen investor, sehingga mau menanamkan dananya lagi di perusahaan penerbangan pelat merah tersebut.
Diketahui, Laporan keuangan Garuda Indonesia ditolak dua komisarisnya yaitu Chairal Tanjung dan Dony Oskaria lantaran menempatkan piutang ke dalam pendapatan.
Baca: Seru Debat Habib Bahar Smith-Profesor Saksi Ahli: Soal Zinah hingga Hukum Islam dan Hukum Negara
Dikutip Bloomberg, saham garuda berada di angka Rp 448 per saham, menurun 3,86 persen pada penutupan pasar Kamis (2/5/2019). Padahal sebelumnya, saham Garuda sempat dibuka di angka Rp 464 per saham.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saham Anjlok, Garuda Indonesia Dipandang Perlu Beri Penjelasan Rinci"