Bahkan, mereka menghentikan penjualan selama tiga tahun terakhir.
"Kami menunggu momentum yang tepat untuk melepasnya lagi ke pasar," kata Direktur Ciputra Group Artadinata Djangkar kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2019).
Hingga saat ini masih tersisa 20 persen dari total 88 unit Raffles Residence yang berlokasi di Ciputra World 1 Jakarta. Empat unit di antaranya merupakan griya tawang atau penthouse.
Posisi terakhir harga jual yang dipublikasikan pada 2014 silam adalah Rp 33 miliar untuk unit seluas 400 meter persegi.
Pemilik Senayan City Salah satu orang kaya Jakarta yang masuk kategori UHNWI adalah Harry Gunawan.
Dia mengaku membeli penthouse di Four Seasons Kuningan Jakarta, dengan tunai keras (hard cash).
"Saya tertarik beli karena privasi, tingkat keamanan yang maksimum, dan juga brand-nya. Four Seasons Residence Jakarta Kuningan waktu itu adalah apartemen termewah di negeri ini. Tanpa pikir panjang, saya bayar cash," kata Harry kepada Kompas.com, Selasa (15/7/2019).
Harry membenarkan pernyataan Hendra, bahwa orang kaya yang membeli apartemen mewah secara tunai, tidak mau dipusingkan hal remeh-temeh. Termasuk administrasi perbankan untuk pengajuan kredit pemilikan apartemen (KPA).
Siapa Harry?
Lelaki berkulit terang ini adalah pemilik saham mayoritas salah satu pusat belanja mewah Jakarta, Senayan City, mal menengah Emporium Mall Pluit di Jakarta Utara, dan pusat belanja menengah-bawah Tamini Square di Jakarta Timur.
Dia juga pemilik menara kembar, apartemen The Peak, di Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain itu, sejumlah properti mentereng lainnya juga dia miliki.
Sebut saja, Six Senses Resort Uluwatu Bali, perkantoran The City Center (TCC) Batavia di Jl Mas Mansyur, Jakarta Pusat, dan The City Tower (TCT) Thamrin, juga di Jakarta Pusat.
Harry juga bermitra bisnis dengan Hutomo Mandalaputra atau Tommy Soeharto untuk proyek Mangkuluhur City di bilangan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Pembeli Apartemen Rp 43,4 Miliar Tunai Bukan OKB Tanggung"
Penulis : Hilda B Alexander