TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) ditetapkan sebagai perusahaan dengan predikat Industry Leader oleh Forum Ekselen BUMN (FEB) Kementerian BUMN.
Hal tersebut menyusul keberhasilan Angkasa Pura II meraih pencapaian skor 681,00 dalam pengukuran Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN.
KPKU sendiri mengukur performa dari aspek keuangan dan non keuangan perseroan seluruh BUMN yang berjumlah 114 perusahaan.
Tidak banyak BUMN yang berhasil meraih predikat industry leader, dan Angkasa Pura II merupakan salah satunya.
Hasil ini didasarkan kepada posisi Angkasa Pura II sebagai market leader dan juga trend setter, disamping juga sebagai perusahaan yang sangat inovatif di industri kebandarudaraan di Indonesia.
Secara detail terdapat 7 kategori yang diukur melalui KPKU yakni Kepemimpinan; Strategi; Fokus Pelanggan; Pengukuran; Analisis dan Manajemen Pengetahuan; Fokus Tenaga Kerja; Operasional; dan Hasil-hasil Usaha.
Baca: Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Cegah Virus Ebola Masuk ke RI
Ph. SVP of Corporate Secretary Angkasa Pura II Achmad Rifai mengatakan predikat Industry Leader yang berhasil diraih merupakan hasil dari transformasi perusahaan dan berbagai inovasi di sektor operasional dan layanan di bandara-bandara perseroan.
“Angkasa Pura II meraih peningkatan pengukuran KPKU, di mana pada tahun ini mendapat predikat Industry Leader dengan skor mencapai 681,00. Tahun lalu, predikat kami Emerging Industry Leader dengan pencapaian skor 632,25,” ujar Achmad Rifai, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).
“Hasil ini tentu berkat kerja keras seluruh karyawan Angkasa Pura II dalam memberikan pelayanan berkelas dunia di seluruh bandara yang dikelola perseroan, didukung transformasi perusahaan berbasis digital dan inovasi layanan,” jelas Achmad Rifai.
Adapun setelah tim yang dibentuk Kementerian BUMN melakukan pengukuran KPKU terhadap Angkasa Pura II, diketahui terdapat sejumlah kekuatan (key themes strengths) yang dimiliki Angkasa Pura II sehingga berhasil meraih predikat Industry Leader.
Kekuatan itu di antaranya pemimpin senior yang membawa transformasi 3 GB (TRIPLE GB) yakni getting bigger, getting broader dan getting better.
Transformasi 3 GB ini membuat perusahaan lebih besar dalam hal ukuran bisnis (getting bigger), lalu memperluas cakupan bisnis portofolio perusahaan (getting broader), dan meningkatkan skill dan kompetensi karyawan (getting better).
Kekuatan Angkasa Pura II lainnya terkait upaya peningkatan pelayanan. Angkasa Pura II dinilai mau mendengarkan, berinteraksi dan mengamati pelanggan untuk memperoleh informasi guna meningkatkan pelayanan.
“Sementara itu terkait dengan transformasi digital, Angkasa Pura II dinilai bisa memastikan bahwa sistem teknologi informasi mudah digunakan oleh pengguna,” jelas Achmad Rifai.
Adapun saat ini Angkasa Pura II memilki platform dan aplikasi digital khusus bagi internal perusahaan dan pelayanan untuk masyarakat dan pelanggan secara luas.
Aplikasi bagi internal perusahaan di antaranya adalah iPerform yang berisikan berbagai informasi kinerja secara live, data transaksi tenant di bandara, pergerakan penumpang dan penerbangan, hingga modul training bagi karyawan.
Bagi pelanggan dan masyarakat luas, Angkasa Pura II menyediakan aplikasi Indonesia Airports di mana tersedia berbagai informasi yang mempermudah penumpang bandara pada saat pre-journey, on-journey, dan post-journey.
Achmad Rifai mengatakan hasil pengukuran KPKU yang memuaskan ini menjadi modal besar bagi Angkasa Pura II untuk mencapai target Go Global.
“Angkasa Pura II nantinya tidak hanya mampu berbicara di skala nasional tetapi juga di tingkat global.”
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: PT Angkasa Pura II (Persero) Raih Predikat Industry Leader dari Forum Ekselen BUMN