“Untuk pengembangan produk ini kami melakukan studi dengan produk luar negeri yang menggunakan polikarbonat seperti di Eropa dan Amerika.
"Untuk aspek desain, kami selalu mendengarkan setiap feedback, mulai dari Kemenkes, BNPB, Rumah Sakit (serta fasilitas kesehatan lainnya) untuk menciptakan produk yang lebih baik,” tambah Phillip.
Menyadari besarnya risiko yang dihadapi oleh para tenaga medis terhadap paparan virus Covid-19, IMPC tak hanya memproduksi face shield, tetapi juga menghadirkan Intubation box dan bilik swab yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi pekerja medis.
IMPC percaya bahwa langkah preventif merupakan sebuah solusi yang praktis, hemat biaya namun lebih efektif dibandingkan langkah kuratif dalam penangulangan virus Covid-19.
Karena itu IMPC juga memperkenalkan Protective Partition, yang umumnya digunakan sebagai pembatas antara kasir dan konsumen di toko ritel seperti supermarket dan minimarket, serta usaha yang berbasis loket lainnya.
“Di masa yang genting ini, sangatlah penting bagi perusahaan manufaktur untuk terus melakukan inovasi dan beradaptasi secara konstan terhadap perubahan pasar yang drastis," kata Philip.
"Ujian yang sebenarnya bagi perusahaan yang memiliki kapabilitas manufaktur yang kuat yaitu mencakup penggunaan sumber daya yang ada dan kemampuan untuk mengubahnya menjadi nilai yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” lanjut Phillip.
"Sekali lagi telah membuktikan bahwa kami dengan tanggap menciptakan produk produk baru dengan mesin, peralatan dan manusia yang tersedia. Dalam waktu beberapa bulan ke depan, kami masih akan meluncurkan beberapa varian produk baru khusus untuk penanganan aplikasi anti virus dan bakteria," ungkap Presiden Direktur Haryanto Tjiptodihardjo.