News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bankir Khawatirkan Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia pada Oktober 2020

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan kasus corona atau Covid-19 di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia belum mengalami penurunan signifikan.

Direktur Operasional Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan adanya gelombang kedua Covid-19 pada musim penghujan nanti.

"Jadi, ini yang kita sedang khawatirkan adalah second wave dari pandemi yang diperkirakan kalau musim dingin datang. Ada kemungkinan gelombang kedua dari pandemi ini akan muncul kembali," ujarnya, Selasa (30/6/2020).

Baca: Kasus Corona di Indonesia 30 Juni Tambah 1.293 Pasien, Wilayah Jawa Timur Tambah 331 Kasus Baru

Baca: Update Corona Indonesia 30 Juni: 56.385 Pasien Positif, 24.806 Sembuh, 2.876 Meninggal

Menurutnya, kasus Covid-19 pertama muncul di Wuhan, China terjadi pada akhir tahun lalu yakni November hingga Desember.

Kemudian, baru menyebar di kawasan Asia lainnya pada Maret 2020 dan diperkirakan adanya gelombang kedua pada akhir tahun ini.

"Kalau di Indonesia sendiri, kita khawatir nanti kalau bulan Oktober, November, Desember itu musim hujan sudah muncul. Itu berarti cuaca akan lebih dingin," kata Panji.

Karena itu, dia menilai periode tersebut menjadi saat-saat krusial bagi negara manapun di dunia meski sekarang beberapa sudah masuk normal baru.

"Cuaca lebih dingin dikawatirkan kerentanan yang makin tinggi. Memang sudah menuju normal, tapi nanti Oktober hingga Desember di Indonesia masuk penghujan dan di Eropa dan Amerika itu musim dingin," pungkasnya.

Adapun, dampak ekonomi dari pandemi inipun diperkirakan bisa menggerus perekonomian negara-negara besar di dunia.

Perlambatan ekonomi diproyeksi menghampiri negara adidaya Amerika Serikat hingga minus 4,9 persen dan pertumbuhan seluruh dunia minus 5,7 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini