Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) telah melakukan antisipasi terhadap potensi bencana banjir pada musim hujan 2020-2021.
Dirjen SDA Jarot Widyoko menyampaikan bila mengacu informasi dari BMKG terkait kondisi La Nina yang mengakibatkan peningkatan curah hujan sebesar 30-40 persen di beberapa wilayah Indonesia diperlukan kesiapsiagaan.
"Dari hasil prakiraan tersebut beberapa pulau di Indonesia yang harus meningkatkan kesiapsiagaannya adalah pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku," ucap Jarot konferensi pers virtual, Jumat (16/10/2020).
Adapun kondisi prasarana SDA saat ini kondisi waduk yang berjumlah 242 bendungan memiliki total tampungan sebesar 7,2 miliar meterkubik dan saat ini tampungan tersebut telah terisi 2,8 miliar meterkubik sehingga sisa volume tampungan ada sebesar 4,4 miliar meterkubik.
"Dari 61 bendungan yang akan dibangun, ada sebanyak 43 bendungan dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 13.458,33 meter kubik per detik. Rincian 43 bendungan tersebut yaitu 9 bendungan Sumatera, 24 bendungan Jawa, 4 bendungan Kalimantan, 9 bendungan Sulawesi, 3 bendungan Bali, 11 bendungan Nusa Tenggara, dan 1 bendungan Maluku," tuturnya.
Ditjen SDA telah bekerjasama dengan beberapa instansi, termasuk BMKG dalam rangka kesiapsiagaan untuk menyiapkan Informasi Prakiraan Hujan untuk 10 hari ke depan.
Menurut Jarot, hal ini dilakukan agar dapat mengatur muka air waduk sehingga tersedia tampungan air untuk pengendalian banjir.
"Terkait kesiapan peralatan dan bahan banjiran, saat ini tersedia sandbag sebanyak 327.963, geobag sebanyak 15.902, kawat bronjong sebanyak 65.274, sebanyak 102 unit dump truck, 13 unit mobil pick up, 13 unit truck trailer, 138 unit excavator, 49 unit amphibious excavator, 51 unit mobile pump, 60 unit perahu karet, dan 18 unit mesin outboard yang tersedia di seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," urainya.
Kesiapsiagaan lain yang disiapkan untuk jangka panjang adalah terciptanya sistem Fast Respond dimana masyarakat dapat melakukan pelaporan terkait kondisi atau pelaporan kejadian banjir yang dapat dikirimkan melalui WA Center.
Pelaporan dari masyarakat akan diterima oleh Pos Pendukung SDA yang kemudian akan diteruskan ke Pos Siaga Banjir di Balai masing-masing yang juga akan berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti BNPB, BPBD, dan Pemda untuk melakukan penanganan bersama.
"Maka dalam menghadapi musim penghujan 2020-2021 ini, kami Direktorat SDA telah siap dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana banjir," tuntas Jarot.