Kecuk, sapaannya, menegaskan belum ada kedatangan wisman dengan tujuan liburan ke Republik Indonesia.
“Pergerakan month to month ada tapi masih sangat kecil. Recovery pariwisata perlu waktu panjang,” kata dia.
BPS merangkum wisman Timor Leste masih mendominasi kunjungan ke RI sebesar 50 persen pada September tahun ini.
Disusul kemudian wisma asal Malaysia sebesar 35.31 persen, wisman asal China yakni 4,55 persen, wisman dari Belanda 1,59 persen, dan wisman asal Amerika Serikat sebesar 0,59 persen.
Secara kumulatif sepanjang kalender Januari–September 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,56 juta orang.
Capaian ini turun 70,57 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 12,10 juta wisman.