Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) membukukan pendapatan pada semester I 2021 sebesar 56,40 juta dolar AS, naik 143 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 23,18 juta dolar AS.
"Pendapatan bersih enam bulan pertama 2021 tersebut, sudah melampaui pencapaian satu tahun penuh 2020 yang tercatat 50,97 juta dolar AS. Lonjakan pertumbuhan ini tidak lepas dari meningkatnya permintaan alat berat, khususnya pertambangan," papar Direktur Utama Kobexindo Tractors Andry B. Limawan, Senin (23/8/2021).
Menurut Andry, pendapatan tersebut disumbang paling tinggi dari segmen alat berat sebesar 43,39 juta dolar AS, dibanding sebelumnya 12,93 juta dolar AS.
“Unit alat berat merupakan segmen dengan kontribusi tertinggi di antara segmen lainnya. Segmen ini menyumbangkan angka pendapatan bersih sebesar 76,84 persen terhadap pendapatan bersih secara konsolidasi," katanya.
Baca juga: Proses Produksi Sektor Pertambangan Tetap Jalan Meski Pandemi
"Kenaikan harga batu bara yang mencapai 70 persen sejak awal tahun 2021 jelas berdampak positif terhadap kinerja kami," sambung Andry.
Kemudian, kata Andry, segmen suku cadang mencatat pendapatan senilai 7,26 juta dolar AS, atau berkontribusi ke pendapatan Kobexindo sebesar 12,88 persen.
Untuk segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan, Andry menyebut memperoleh pendapatan 3,10 juta dolar AS, atau 5,50 persen terhadap pendapatan konsolidasian.
“Lonjakan pertumbuhan di segmen ini turut ditopang kinerja entitas anak yang bergerak di jasa kontraktor pertambangan. Unit usaha terbaru yang dimiliki perseroan, sehingga menambah jasa layanan guna menopang portofolio pendapatan Kobexindo," ujarnya.
Baca juga: Ombudsman: Aduan Soal Pertambangan Naik 100 Persen
Atas pencapaian tersebut, perseroan membukukan laba bersih secara positif yakni sebesar 3,05 juta dolar AS, di mana pada periode yang sama tahun sebelumnya membukukan rugi bersih sebesar 4,04 juta dolar AS.
“Kami berharap pandemi segera usai, sehingga aktivitas perekonomian dapat berangsur pulih dan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional kembali naik," paparnya.