“Sejak tahun 2020 lalu saya sudah pikirkan bagaimana agar bisa menambah bekal bagi pelaku UMKM layang-layang dan salah satunya dengan expo ini,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, penjualan serta minat masyarakat terhadap layang-layang sangat dipengaruhi oleh musim layangan. Agar gelaran ini dapat menarik minat dan menjangkau pasar di luar Bali, Layang-layang Expo 2021 pun diundur hingga bulan Mei 2021.
“Sehingga saya tunggu hingga menjelang musim layangan 2021. Saya pikir bulan Mei ini memang tepat untuk mengenalkan kembali UMKM layang-layang. Salah satunya biar teman-teman ada bekal,” jelas Deck Sotto.
Selain pameran, Layang-layang Expo 2021 juga diisi dengan diskusi yang menghadirkan pembicara yang ahli dalam dunia layang-layang di Bali.
From zero to hero
Demi membantu pengrajin layang-layang di tengah badai pandemi, Deck Sotto menyelenggarakan Layang-layang Expo 2021 tanpa mengambil untung.
Dengan promosi yang ia lakukan melalui media sosial serta modal nol rupiah alias zero, ia membuka kesempatan bagi para pecinta layang-layang untuk menjadi pahlawan dengan mendukung event ini.
“Semua saya fasilitasi gratis, tidak bayar sepeserpun. Teman-teman saya support dari makanan dan minuman juga. Yang jadi masalah banyak netizen yang kurang cermat membaca postingan saya di Instagram sehingga mereka mengira masuk ke acara UMKM ini berbayar,” tuturnya.
Niat mulia Deck Sotto membantu para pelaku UMKM layangan berbuah manis. Dukungan datang dari berbagai kalangan, termasuk dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali serta mantan Wali Kota Denpasar Rai Mantra yang berdonasi untuk membantu UMKM layang-layang.
Usai Layang-layang Expo 2021, Deck Sotto terus menunjukkan komitmennya untuk mengangkat para pengrajin UMKM layang-layang di Bali dengan memberikan fasilitas secara gratis dan membuatkan blueprint.
Ia berharap acara serupa dapat juga dilaksanakan oleh Sekaa Teruna Teruni (STT) serta pihak lain yang berniat memberikan dukungan bagi UMKM layang-layang di Bali.
“Ibaratnya kalau dalam kolam air tenang kita buang batu beratnya 100 kg maka akan mendapatkan riak air luar biasa tapi sekejap. Bagaimana kalau kita membuang batu 10 kg sebanyak 10 kali maka riaknya akan lebih panjang,” tutur Deck Sotto.
Bermimpi go international
Sembari mendorong dan memberikan dukungan bagi sesama pecinta layang-layang, Deck Sotto pun terus bersemangat memajukan industri layang-layang lokal dan nasional.