Hal itu membuat maskapai penerbangan girang, tak terkecuali Garuda Indonesia. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dengan kembali melayani penerbangan umrah, tentu akan berdampak signifikan pada perbaikan kinerja keuangan perusahaan.
Sebab, potensi pendapatan yang sempat menghilang akibat ditutupnya penerbangan umrah asal Indonesia, bisa didapatkan kembali.
"Tentu pengaruhnya besar (terhadap kinerja perusahaan), karena sebelumnya kami selalu membawa jemaah," ujar Irfan kepada Kompas.com.
Garuda Indonesia memastikan kesiapannya untuk kembali mengangkut jemaah umrah dari Indonesia.
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia sudah dari lama bersiap diri, baik pada sisi jumlah pesawat dan kapasitas pesawat, jika sewaktu-waktu pintu umrah kembali dibuka.
"Kami selalu bersiap diri soal umrah kok, sudah dari lama," kata Irfan.
Irfan menyatakan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan aturan detail terkait penerbangan umrah yang akan dibuka kembali.
"Kami masih tunggu detail (aturannya) dan tentu kami berkoordinasi dengan pemerintah," ungkap dia.
Sebelumnya, Irfan memang sempat menyatakan, pihaknya berharap penerbangan umrah bisa kembali dibuka, sehingga memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendongkrak pendapatan.
Ia meyakini, penerbangan umrah akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Terlebih sejak pandemi Covid-19, jumlah penumpang Garuda Indonesia turun signifikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Garuda Dikabarkan Bakal Pailit, Manajemen Buka Suara"