TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha yang juga designer muda Sulawesi Selatan, Arie Rich kini sukses mengenalkan etnis Sulsel ke berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara.
Dibalik suksesnya memamerkan karya designer buah tangannya, ternyata Arie pernah terombang-ambing. Kisah pilu kehidupannya dicerita Arie kepada tribun-timur.com. Kamis (28/10/2021) sore.
Arie mengaku, sebelum menjadi seorang designer muda. Dia pernah menjadi satu karyawan di sebuah perbankan milik BUMN.
"Sebelumnya menjadi karyawan bank BUMN pada tahun 2010-2011," kata Arie.
Pengusaha muda berkelahiran 25 Oktober 1988 ini, bisa sukses karena tekanan hidup. Bahkan dia pernah ditipu oleh seseorang kenalannya dalam dunia investor kelapa sawit.
Akibatnya, Arie mengaku rugi hingga Rp900 juta.
"Jadi investor kelapa sawit tapi bangkrut karena ditipu," bebernya
Dari situ, salah satu nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini berangkat memulai usaha designernya secara otodidak. Bahkan latar belakang pendidikan terbilang jauh dari usahanya ini.
Dia tercatat sebagai mahasiswa lulusan Strata Satu (S1), Sastra Inggris di Universitas Hasanuddin (Unhas) 2010.
"Kerugian sekitar Rp900 juta, sampai benar-benar habis uang. Akhirnya terjun di dunia Fashion karena tuntutan kehidupan," ujarnya.
Berkat usahanya melakoni designer secara otodidak. Arie saat ini sukses memiliki brand ternama di Sulsel.
Brand miliknya itu bernama Arie Rich, dia membuat designer fashion baju kemeja. Fashionnya terdiri dari berbagai lokomotif seperti tongkonan Toraja, motif badik, kapal phinisi.
Selain itu juga aksara lontara, motif Cura' Labba, motif Lagosi, kain Roto Palopo, Cobo'-cobo hingga graphic pahlawan Sultan Hasanuddin.
Kepiawaiannya itu membuat dirinya kian dikenal di dunia fashion. Beberapa pagelaran fashion Show di luar Sulawesi Selatan juga dilibatkan.