"Kita punya financial expert yang bisa membantu menganalisa saham yang diperdagangkan," imbuh Gladys.
Naik di Masa Pandemi
Juliana menjelaskan, di masa pandemi minat anak muda berinvestasi di pasar modal justru meningkat.
"Tren pandemi membuat anak muda sadar akan pentingnya financial freedom. Situasi uang rumit ini membuat mereka sadar pentinhnya punya dana cadangan. Itu sebabnya, masa pandemi justru membuat jumlah investor baru kami meningkat," bebernya.
"Kami yakin di kemudian hari, ini jadi batu loncatan seiring dengan pulihnya ekonomi dan akan memjadi awal yang baik bagi tumbuhnya industri pasar modal," imbuhnya.
Juliana menjelaskan, misi utama Ajaib adalah meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia yang masih rendah.
"Kita ingin meningkatkan angka inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui investasi melalui instrumen investasi yang aman, terpercaya dan terjangkau," bebernya.
Gladys menambahkan, pihaknya menjalin kerjasama dengan OJK untuk mengedukasi masyarakat tentang investasi di pasar modal.
"Bersama OJK kami sudah banyak menggelar program edukasi. Setiap hari Senin sampai Jumat financial expert kami bikin IG live untuk mengulas tren perdagangan saham untuk menjangkau lebih banyak lagi generasi muda yang berinvestasi di pasar modal," bebernya.
"Kami percaya demgan investor ritel Indonesia karena merekalah yang menggerakkan perekonomian. Kami percaya ke depan akan tumbuh investor investor baru yang berani berinvestasi di pasar modal Indonesia," lanjut Gladys.
Unicorn Ketujuh
Platform Ajaib didirikan di 2019 oleh duet teman kuliah Anderson Sumarli dan Yada Piyajomkwan di Stanford Graduate School of Business.
Ajaib kini menjadi unicorn ketujuh di Indonesia dan menjadi unicorn pertama di bidang investasi di Asia Tenggara.
Bisnis Ajaib didukung oleh Softbank, Alpha JWC Ventures dan investor lainnya dan kini sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).