Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap berupa rumah khusus sebanyak 1.951 unit di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.
Pembangunan rumah khusus ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan kerusakan pascabencana Erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu.
"Ditargetkan penyelesaian secara bertahap sebanyak 126 unit pada akhir Februari 2022 dan penyelesaian 1.825 unit pada akhir April 2022," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Bersama Panglima TNI dan Menteri PUPR, Puan Bakal Tinjau Lokasi Ibu Kota Nusantara
Berdasarkan data, hingga saat ini sudah diselesaikan pekerjaan pondasi sebanyak 631 unit, perakitan rangka RISHA yang telah selesai sebanyak 342.548 unit, pekerjaan pasangan dinding sebanyak 112.344 unit, dan pekerjaan penutup atap sebanyak 7.88 unit.
Basuki menjelaskan, bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
"Pendekatannya adalah build back better. Tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Panjang Jalan Tol Bertambah 123 Kilometer
Selain bangunan, kawasan Huntap juga akan dilengkapi fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga seperti, fasilitas umum, masjid, sekolah, sarana olahraga, lapangan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pasar, dan tempat pemakaman.
Untuk mendukung hunian tersebut, Kementerian PUPR juga akan membangun instalasi air bersih yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan debit 10 liter/detik dan Hutan Bambu dengan debit 134 liter/detik, dengan target layanan 2.000 Sambungan Rumah (SR).